Puluhan orang yang mengatasnamakan Masyarakat Bersama (Mabes) Antikorupsi kembali menyambangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (6/10/2014).
Mereka berunjuk rasa mendesak KPK segera mengusut dugaan keterlibatan tiga petinggi negara dalam berbagai kasus korupsi, yakni Ibu Negara Ani Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, dan Hatta Rajasa.
"Kasus Hambalang masih menyisakan tanda tanya. Nama Ibas dan Ani Yudhoyono yang pernah disebut sampai sekarang tidak tersentuh. Kasus korupsi kereta hibah dari Jepang dulu Hatta Rajasa Menhubnya. Tapi kasusnya tenggelam," kata Koordinator Aksi, Rahman Latuconsina.
Karena itu, kata Rahman, Mabes Antikorupsi meminta KPK segera memanggil ketiganya untuk diperiksa. Sebab jika dibiarkan, kasusnya akan dilupakan. "Apalagi jika mereka bergabung dengan pemerintahan yang baru. Mereka akan semakin leluasan dan tidak tersentuh," ujarnya.
Dalam kesempatan sama, Rahman dan kawan-kawannya juga mengimbau pada pemerintahan Jokowi-JK untuk menolak nama-nama yang disebutkan diatas bergabung dalam pemerintahan Jokowi-JK. "Kami haramkan mereka bergabung dengan Jokowi-JK," teriaknya di depan massa aksi.
Selain membawa spanduk raksasa, demonstran juga menggelar aksi teatrikal dengan menggunakan topeng koruptor yang diikat dengan rantai lengkap dengan baju tahanan. Hingga berita ini diturunkan, Tribun belum mengonfirmasi kepada nama-nama yang disebutkan para pendemo. [tribun]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar