PERPISAHAN dan KENANGAN. Demikian suasana tergambar saat Kamis (11/9/2014) pukul 08.00 WIB, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
(SBY) dan Ibu Negara Ani Yudhoyono menggelar sesi foto bersama Keluarga
besar lembaga kepresidenan dan wartawan di halaman istana Kepresidenan.
Warna perpisahan penuh kenangan tergambar jelas dalam kesempatan kali ini.
Di
halaman istana negara, SBY dan isteri kompak mengenakan baju batik
berwarna cokelat. Ditemani, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi dan
Sekretaris Kabinet Dipo Alam,
Sesi foto SBY dan Ibu Negara bersama
keluarga besar lembaga kepresidenan berlangsung sejak pukul 08.00 WIB.
Mereka adalah barisan Pegawai Kementerian Sekretaris Negara, Sekretaris
Kabinet, Paspamres, Sesmil Patwal, Tim dokter Kepresidenan, Rumah
tangga, Dinas kebersihan, dan wartawan yang selama ini meliput agenda
Presiden.
Satu per satu kelompok lembaga kepresidenan yang selama
10 tahun bersama SBY mendapat kesempatan berfoto bersama orang nomor
satu di Indonesia ini.
Dalam pesannya, SBY meminta agar
kebersamaan, dukungan dan bantuan yang diberikan selama ini kepadanya
juga diberikan kepada Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu
Negara yang baru, Iriana Jokowi.
"Apa yang saudara berikan kepada
saya dan ibu negara, berikan pula nanti kepada Presiden dan ibu negara
yang baru. Semua dalam rangka menjalankan tugas. Begitulah hakikat
kehidupan bernegara dan pemerintahan," pesan SBY usai sesi foto.
Dalam
kesempatan ini pula, SBY menyampaikan terimakasihnya kepada seluruh
mitra tugasnya lembaga kepresidenan yang selama ini mendukung dan
membantu pelaksanaan tugasnya.
"Saya berserta Ibu Negara, demikian
pula Mensetneg dan Seskab mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya atas kebersamaan, dukungan dan bantuan
saudara-saudara semua. Tanpa kebersamaan, dukungan dan bantuan, saya
tidak mungkin bisa melaksanakan tugas penerintahan dan tugas negara
dengan baik," ucap SBY.
SBY sampaikan, "jasa dan pengabdian
saudara-saudara dicatat oleh Tuhan Yang Mahakuasa, Allah SWT." Bahkan,
menurut kepala negara ini, jasa dan bantuan keluarga besar lembaga
kepresidenan telah menjadi bagian dari sejarah.
"Terutama sepuluh
tahun bersama saya, Ibu Negara dan pimpinan Setneg dan Seskab. Oleh
karena itu, dengan tulus saya mengucapkan terimakasih dan penghargaan
setinggi-tingginya," tutur SBY disambut tepuk tangan.
Lebih lanjut
kata SBY, para pegawai kepresidenan menjadi saksi sejarah, menjadi
bagian dari pelaksanaan tugas sebagai Presiden RI selama sepuluh tahun
ini dalam suka dan duka.
"Oleh karena itu terimalah ucapan terimakasih dan penghargaan saya beserta ibu negara," ucap SBY kembali.
Selanjutnya
tak lupa SBY menyampaikan permintaan maafnya atas kesalahan dan
kekurangannya selama ini kepada keluarga besar Lembaga Kepresidenan.
"Selama
sepuluh tahun barangkali, utamanya saya dan Ibu negara, dalam
melaksanakan tugas negara ada hal-hal yang saudara-saudara tidak
berkenan, saya dengan tulus pula memohon maaf," ujarnya.
"Tidak
ada niat saya untuk membuat saudara tidak nyaman. Semua itu semata-mata
demi kebaikkan lembaga kepresidenan ini dalam artian yang luas. Dan demi
kebaikkan pemerintahan kita," lanjut SBY.
Namun, imbuhnya,
sebagai manusia biasa sekali lagi dirinya memohon maaf, apabila ada
dirasakan kurang dari dirinya dan Ibu Negara, Mensesneg dan Mensekab
kepada para pegawai kepresidenan.
"Semua itu berarti itu diluar
kemampuan kami. Kami ingin terus membangun lembaga ini, ingin terus
meningkatkan kesejahteraan saudara beserta keluarga dan hal-hal lain.
Tapi sekali lagi ada batas kemampuan negara, batas kemampuan pemerintah
dan kami sendiri," jelasnya. [tribun]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar