Pengadaan mobil Mercy untuk kabinet pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)
akhirnya dibatalkan. Menanggapi keputusan itu, Jokowi sangat senang.
"Ya bagus sekali, artinya kita memulai untuk berhemat," jelas Jokowi, sapaannya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (11/9/2014).
Jokowi
berjanji di pemerintahannya nanti tidak akan menambah utang luar
negeri.
Caranya dengan melakukan penghematan pengeluaran, seperti
pemangkasan anggaran perjalanan dinas dan rapat. Termasuk tidak
mengganti mobil dinas menteri, kata Jokowi, itu termasuk contoh
penghematan anggaran.
Jokowi mengungkapkan,
menteri yang berada di bawah kepemimpinannya akan menggunakan mobil
dinas yang sebelumnya. Sebab mobil-mobil dinas bekas menteri sebelumnya
masih layak untuk digunakan.
"Kan mobil yang lamanya masih ada, masih bagus-bagus. Masih bisa dipakai. Masa gak tahu," kata Jokowi
"Mobil saya, 10 tahun juga masih bagus," imbuhnya.
"3
Minggu yang lalu, sudah saya sampaikan ke beliau (Mensesneg Sudi
Silalahi). Kita di sini (Pemprov DKI) juga nggak beli mobil," jelas
Jokowi.
Menjawab tantangan Partai Demokrat agar menteri Jokowi menggunakan mobil ESEMKA, Jokowi menjawab dengan membuka kemungkinan kabinetnya bisa
menggunakan mobil Esemka sebagai kendaraan dinasnya."Ya bisa
saja (pakai Esemka). Nanti setelah tanggal 20 (Oktober), kita bicarakan
lagi," kata Jokowi. Apakah itu berarti Jokowi akan menggunakan mobil Esemka untuk digunakan sebagai mobil kepresidenan ketika dilantik sebagai presiden.
"Ya itu nanti lah, nanti saja," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan dirinya tidak akan mengganti mobil kepresidenan yang kini
digunakan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menurutnya, mobil kepresidenan yang ada saat ini masih bagus,
sehingga masih layak digunakan untuk kendaraan operasional presiden.
"Ya sama seperti mobil lama kan. Masih juga bagus-bagus. Kami juga di
sini (Pemprov DKI Jakarta) enggak pernah beli-beli kok," kata Jokowi. [detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar