Rabu, 10 September 2014

Menteri Kabinet Jokowi Batal Pakai Mobil Mercy

Agaknya karakter sederhana presiden Joko Widodo (Jokowi) tak bisa ditawar-tawar. Meski sudah jadi presiden tetap mau pakai mobil kepresidenan bekas pendahulunya, presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Oleh karena itu, "niat baik" Setneg SBY yang menyediakan sekitar 40 mobil Mercy senilai Rp 91 miliar, dengan tegas ditolak Jokowi. Karena masih dalam bentuk pemenang tender, Jokowi minta dibatalkan saja.
Mungkinkah? Yang mengejutkan ternyata tender tersebut merupakan tender jadi, alias dengan cara apapun Jokowi tak bisa menghidar dari kewajiban harus beli apa yang telah digariskan Setneg SBY. Kalaupun harus ditolak maka Jokowi harus menjual, yang sudah dipastikan dengan secepat kilat Koalisi Merah Putih (KMP) pimpinan Prabowo, akan menuduh Jokowi mempunyai kelainan kejiwaan genetik warisan presiden ke-5, Megawati Soekarnoputri, berupa "hobi penjual asset negara" seperti sering dituduhkan oleh anggota KMP dari PKS yang bernama Fahri Hamzah. Jokowi sendiri diyakini tidak bermoral seperti itu, tapi entah beberapa hari yang lalu ada wacana salah satu petinggi PDIP yang mengajukan usul menjual pesawat kepresidenan, tidak diketahui apakah pada saat mewacanakan hal tersebut alam keadaan sadar atau mabuk.
Memprediksi bahwa kabinet Jokowi juga sekitar 34 kementrian, Kemensesneg SBY menganggarkan kendaraan dinas sekitar 40 buah termasuk untuk jatah mantan Presiden dan Wapres. Tapi ketika tender kendaraan itu sudah dimenangkan oleh pihak Mercedez Benz, ternyata presiden terpilih Jokowi tetap menolak. Dia pilih kendaraan lama bekas SBY, dan para menterinya nanti harus pakai Toyota Camry Royal Salon yang sudah berusia 5 tahun. Bukan lagi Mercy hitam yang mengkilat.
Tak perlu heran, rekam jejak Jokowi memang menunjukkan hobi pakai moboil bekas, hal ini sudah Jokowi tunjukkan di Sola dan di Jakarta.
Jokowi bersedia gunakan Mercy bekas SBY, itu sudah lumayan bagus bahkan sudah "over estimate" karena sebelumnya Jokowi hanya minta Toyota Kijang Inova saja! Jokowi hanya ingin penghematan, karena anggaran kendaraan baru itu bisa digunakan untuk pos lain yang lebih penting.
Dalam momen ini, Jokowi agaknya ingin mengajarkan kepada para menterinya, di kala pendapatan negara menurun, di kala mayoritas rakyat masih hidup susah, tidak eloklah para pemimpin dan pejabatnya bermewah-mewah. Karena bagi Jokowi, mobil bekas pun takkan menurunkan kinerja. Yang penting, meski hanya dengan mengendarai Toyota Camry bekas, para menterinya tetap bekerja melayani kepentingan rakyat, bukan memelintir kebijakan kementrian demi dapat uang lebihan.
Lalu bagaimana dengan puluhan mobil Mercy yang sudah dipesan oleh Sesneg? Dibatalkan jelas ada aturan main atau sanksinya. Paling-paling oleh Jokowi akan dijual kembali. Kalaupun disisakan, paling hanya akan disisakan dua Mercy untuk mantan presiden dan Wapres, yaitu SBY dan Boediono, sebagai tanda balas budi bahwa selama pemerintahannya telah sudi memikirkan mobil super nyaman untuk pemerintahan selanjutnya. [Pos Kota]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar