Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, ruang fiskal dalam
Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2014
sebesar Rp180 trilun masih banyak.
"Bagus, masih banyak," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Rabu (10/9/2014).
Namun, Jokowi tidak menjawab apakah ruang fiskal tersebut mampu digunakan untuk menjalankan program-programnya kedepan.
Pria
yang masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, ruang
fiskal itu diharapkan cukup untuk menjalankan program-program
unggulannya di bidang kesehatan, pendidikan, infrastruktur, pertanian
dan lainnya.
"Karena semuanya itu prioritas, infrastruktur, jalan,
pelabuhan, semuanya harus dipercepat. Irigasi juga yang perlu diperbaiki
banyak sekali," kata Jokowi.
Seperti diberitakan sebelumnya,
Deputi Tim Transisi Joko Widodo dan Jusuf Kalla, Hasto Kristiyanto
mengatakan, pertemuan dengan Menko Perekonomian Chairul Tanjung membahas
beberapa hal konstruktif. Seperti, realisasi Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014 yang memberikan fundamental
fiskal yang jauh lebih baik bagi pemerintahan ke depan.
"Mengingat
dari postur pengeluaran yang dilakukan kementerian-kementerian. Memang
ada upaya melakukan macam bentuk penghematan. Misalnya tadi dari
Kementerian Perdagangan, itu dari realisasi belanja baru mencapai
sekitar 38 persen." kata Hasto di gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta
Pusat, Rabu (10/9/2014).
Menurut Hasto, upaya penghematan tersebut
perlu dilakukan oleh kementerian-kementerian pada pemerintahan
sekarang, guna membantu kondisi ruang fiskal yang lebih baik untuk
pemerintahan yang akan datang.
"Meski dari sisi penerimaan pajak
ada kemungkinan bakal di bawah target. Tapi kalau dari aspek alokasi
anggaran banyak penghematan dilakukan," katanya.
Selain itu,
pertemuan tersebut juga memberikan ruang kepada Jokowi-JK dalam
mempercepat APBN-P 2015, dengan mengusulkan pada November atau Desember
tahun ini.
"Dengan adanya ruang yang dibuka, tentu saja akan
membuat tim Jokowi dalam mempersiapkan sebaik-baiknya untuk
mengimplementasikan komitmen janji-janji kampanye," ujarnya.
Lebih
jauh dia mengatakan, adanya ruang fiskal Rp 180 triliun pada RAPBN 2014
dapat di isi oleh skala priotitas program Jokowi, yakni Kartu Indonesia
Sehat dan Kartu Indonesia Pintar.
"Alokasi Rp 180 triliun, kami
akan ada proses dialog. realokasi anggaran di dalam pembahasan RAPBN
2015. Yang jelas ruang bagi fraksi partai pendukung untuk memberikan
penjelasan dalam pembahasan APBN tersebut semakin terbuka," ujarnya. [tribun]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar