Rabu, 10 September 2014

Jokowi Minta Tanggul Raksasa Jakarta Punya Bandara

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas mengungkapkan mega proyek Tanggul Raksasa (Giant Sea Wall) atau proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) akan berubah desain.
Nantinya 17 pulau di Utara Jakarta akan dikelilingi tanggul raksasa ini.
Deputi Sarana dan Prasarana Bappenas, Dedy S Priatna, Rabu (10/9/2014), menyatakan bahwa izin penggunaan ke-17 pulau tersebut dalam proyek ini sudah dikantongi pemerintah daerah.
"Pemiliknya sudah dikasih izin, nantinya akan diintegrasikan di dalamnya proyek itu, itu yang sudah disepakati," ujar Dedy di Jakarta.
Ia menambahkan, saat ini nama baku proyek tersebut juga sedang dibicarakan. Pemerintah menginginkan nama yang digunakan menggunakan bahasa Indonesia bukan bahasa Inggris.
Proyek ini juga akan ditangani oleh badan khusus. Karena
ini merupakan megaproyek bukan proyek sektoral yang hanya dikerjakan oleh kementerian atau lembaga khusus.
"Dibahas pula ini butuh payung hukumnya undang-undang atau perppu (peraturan pemerintah pengganti undang-undang) supaya bisa langsung lari," imbuh dia.
Berdasarkan konsultasi awal dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), ada pula beberapa perubahan desain yang diinginkan. Salah satunya penambahan bandara di lokasi tanggul tersebut.
Kemungkinan tersebut saat ini sedang dikaji, karena dalam desain awal yang dibuat kementerian perhubungan tidak ada rencana pembangunan bandara.
"Pak Jokowi ingin ada airport di situ letaknya di antara 17 pulau atau di sisi timur itu akan dilihat feasibility-nya seperti apa," kata Dedy.
Menurut Dedy, Jokowi juga menginginkan pengerjaan proyek tersebut dipercepat. Rencana awal pembangunan seluruh tanggul akan selesai pada 2030 mendatang, berapa lama pengerjaannya dapat dipercepat saat ini juga masih diperhitungkan.
Pada akhir September mendatang, tim khusus yang saat ini ditugasi menangani studi kelayakan proyek itu, akan mempresentasikan hasil awal kajian yang dilakukan di depan para menteri ekonomi dan Gubernur DKI Jakarta.
Dengan demikian diharapkan pada 9 Oktober mendatang sudah bisa dilakukan pemancangan tiang pertama proyek itu. "Tapi tergantung keputusan para menteri dan Gubernur DKI saat pertemuan nanti pada 29 September,"katanya .   [vivanews]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar