Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) kembali melakukan pertemuan dengan Tim
Transisi. Pertemuan untuk membahas arsitektur kabinet. Rupanya Tim
Transisi baru merampungkan pilihan pertama dari lima pilihan.
"Hanya kita bicarakan satu saja arsitektur kabinet dan baru rampung satu
opsi, opsi yang pertama, opsinya ada 34 menteri. Yang pertama yang baru
kita bicarakan tadi," kata Jokowi di Kantor
Transisi, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/9/2014)
malam.
Perbedaan arsitektur kabinet yang dibentuk Jokowi-JK dengan pemerintahan
sebelumnya lebih pada penekanan terhadap kementerian. Ia mencontohkan
beberapa nama kementerian. "Kementerian untuk ekonomi kreatif,
kedaulatan pangan, kementerian maritim, karena tekanannya mau ke sana,"
jelas Jokowi.
Mengenai komposisi kabinet yang akan dibentuk, ia mengakui belum
memutuskan hal tersebut. Jokowi juga belum bisa memastikan apakah akan
pengurangan jumlah kabinet.
Menurut dia seharusnya ada pengurangan jumlah menteri di kabinet. Namun
saat ini masih merupakan pilihan. "Karena ada tiga pilihan tadi, masih
dua pilihan, ya besok," ujar Jokowi.
Waktu Kenaikan BBM
Jokowi berani tidak populer dengan menaikkan
harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Namun, Jokowi masih
merahasiakan waktu pelaksanaanya.
"Rahasia, ya kalau saya buka, jadi ramai dong," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, timnya masih mengkaji dengan
cermat rencana menaikkan harga BBM bersubsidi. Dia pun belum mau
memaparkan kompensasi buat masyarakat dari rencana kenaikan harga bahan
bakar.
"Itu (kompensasi) kita bicarakan setelah pelantikan," ujarnya. [metrotvnews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar