Kamis, 10 Juli 2014

Rupiah Yakin Jokowi Presidennya

Sentimen positif dari hasil pemilihan presiden membuat euforia pelaku pasar berlanjut.
Di transaksi pasar uang pada Kamis, (10/7/2014), rupiah kembali melesat 52 poin (0,45 persen) ke level 11.573 per dolar Amerika. Ini sekaligus melanjutkan reli penguatan rupiah selama lima hari berturut-turut.
Analis dari PT Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong, mengatakan penguatan rupiah disebabkan oleh sentimen pasar setelah pilpres dan pelemahan dolar terhadap mata uang utama dunia.
Namun sentimen dari dalam negeri lebih dominan mempertahankan laju positif rupiah.
Pelaku pasar menyambut kemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden, Joko Widodo-Jusuf Kalla, setelah mayoritas lembaga survei mengindikasikan pasangan itu unggul 3-5 persen dari pesaingnya. "Meski masih menunggu keputusan resmi KPU tanggal 22 Juli, pelaku pasar sudah yakin hasil hitung cepat tidak akan terlalu banyak berubah," ujar Lukman.
Menurut Lukman, euforia pasar terhadap kemenangan Jokowi ini mendorong aksi beli terhadap aset-aset berdenominasi rupiah. Seperti diketahui, Jokowi sudah lama difavoritkan pelaku pasar. "Seandainya hasil hitung cepat Jokowi lebih telak di atas 60 persen, rupiah pasti sudah berada di 11.300 sekarang."
Sementara itu, rilis notulensi bank sentral Amerika (Fed Minute Meeting) telah membuat dolar sedikit tertekan. Pasalnya, bank sentral menyatakan masih menunggu konfirmasi terbaru dari pemulihan ekonomi Amerika sebelum merumuskan kebijakan selanjutnya.  [tempo]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar