Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis), salah satu
lembaga survei yang memenangkan Prabowo-Hatta, disebut pernah ditolak
relawan Jokowi-JK. Sebab, lembaga pimpinan Husin Yazid itu menawarkan
anggaran Rp 6 miliar.
Dari dokumen proposal yang beredar di media
sosial, tampak Puskaptis menganggarkan Rp 7,9 miliar.
Namun, menurut
Ketua Tim Relawan Jokowi-JK Jenggala Center, Iskandar Mandji, Puskaptis
akhirnya menawarkan Rp 6 miliar.
"Dia datang setelah kami
(Jokowi-JK) deklarasi 19 Mei, seingat saya si Husin Yazid itu yang
datang langsung, pokoknya orangnya yang gendut-gendut itu. Rp 6 miliar
itu jumlah terlalu besar," kata Iskandar saat dihubungi merdeka.com,
Kamis (10/7/2014).
Menurut Iskandar, pihaknya adalah relawan di
belakang Jokowi-JK, bukan tim pemenangan. "Jadi ya kita relawan, ga
punya duit," ujar dia.
Selain itu, Iskandar menyampaikan,
pihaknya sejak awal juga tidak mau membayar lembaga survei. "Kita punya
kebijakan biarlah survei berjalan objektif, biar kita tahu kelemahan dan
kekuatan kita," kata dia.
Sementara itu, saat hendak
dikonfirmasi, Husin Yazid tidak mengangkat telepon selulernya. Pesan
merdeka.com lewat SMS dan BlackBerry Messenger juga tidak berbalas.
Seperti
diketahui Puskaptis bersama LSN, JSI dan IRC adalah 4 lembaga survei
yang memenangkan Prabowo-Hatta. Sementara, 8 lembaga survei yang lebih
dikenal kredibel mengunggulkan Jokowi-JK dan hasilnya dipublikasi
sejumlah media massa.
Uniknya, hasil survei Puskaptis, LSN, dan
JSI hanya ditayangkan di tvOne, televisi milik Aburizal Bakrie.
Sementara IRC hanya ditayangkan di MNC Grup, milik Hary Tanoesoedibjo.
Untuk diketahui, baik Aburizal maupun Hary Tanoe adalah pendukung
Prabowo-Hatta. [merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar