Kamis, 10 Juli 2014

Proyek Abal-abal Puskaptis bernilai Rp 6 M

Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis), salah satu lembaga survei yang memenangkan Prabowo-Hatta, disebut pernah ditolak relawan Jokowi-JK. Sebab, lembaga pimpinan Husin Yazid itu menawarkan anggaran Rp 6 miliar.
Dari dokumen proposal yang beredar di media sosial, tampak Puskaptis menganggarkan Rp 7,9 miliar.
Namun, menurut Ketua Tim Relawan Jokowi-JK Jenggala Center, Iskandar Mandji, Puskaptis akhirnya menawarkan Rp 6 miliar.
"Dia datang setelah kami (Jokowi-JK) deklarasi 19 Mei, seingat saya si Husin Yazid itu yang datang langsung, pokoknya orangnya yang gendut-gendut itu. Rp 6 miliar itu jumlah terlalu besar," kata Iskandar saat dihubungi merdeka.com, Kamis (10/7/2014).
Menurut Iskandar, pihaknya adalah relawan di belakang Jokowi-JK, bukan tim pemenangan. "Jadi ya kita relawan, ga punya duit," ujar dia.
Selain itu, Iskandar menyampaikan, pihaknya sejak awal juga tidak mau membayar lembaga survei. "Kita punya kebijakan biarlah survei berjalan objektif, biar kita tahu kelemahan dan kekuatan kita," kata dia.
Sementara itu, saat hendak dikonfirmasi, Husin Yazid tidak mengangkat telepon selulernya. Pesan merdeka.com lewat SMS dan BlackBerry Messenger juga tidak berbalas.
Seperti diketahui Puskaptis bersama LSN, JSI dan IRC adalah 4 lembaga survei yang memenangkan Prabowo-Hatta. Sementara, 8 lembaga survei yang lebih dikenal kredibel mengunggulkan Jokowi-JK dan hasilnya dipublikasi sejumlah media massa.
Uniknya, hasil survei Puskaptis, LSN, dan JSI hanya ditayangkan di tvOne, televisi milik Aburizal Bakrie. Sementara IRC hanya ditayangkan di MNC Grup, milik Hary Tanoesoedibjo. Untuk diketahui, baik Aburizal maupun Hary Tanoe adalah pendukung Prabowo-Hatta.  [merdeka]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar