Pemilihan presiden (Pilpres) telah dilaksanakan kemarin. Calon
presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, tugas untuk para relawan dan
kader partainya belum berhenti saat pilpres selesai karena justru tugas
lebih penting menanti setelah pilpres.
"Tugas dan tantangan di depan kita besar. Saya mengajak kepada semua
pihak dari pihak manapun juga untuk sama-sama bersatu padu membuat
Indonesia yang lebih baik," jelasnya di Media Center Jokowi-JK, Jalan
Cemara nomor 19, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (10/7/2014).
Jokowi mengungkapkan, tugas semua pihak sekarang adalah mengawal
hasil pilpres hingga menjadi hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum
(KPU). Jokowi meminta agar mengawal dan memastikan bahwa penghitungan
dan rekapitulasi suara di KPU berjalan dengan benar, bersih dan tanpa
intervensi dari pihak manapun juga.
"Kemenangan kemarin bukan kemenangan mobilisasi rakyat, tapi
kemenangan aspirasi rakyat. Saya sekali lagi menyerukan kepada semua
pihak untuk jangan mencemari ketulusan aspirasi rakyat Indonesia dalam
pemungutan suara kemarin," tutupnya.
Tak Pakai Puskaptis Karena Terlalu Mahal
Ditemui secara terpisah, JK memaparkan alasan
penolakan mereka. "Iya, ada juga lembaga di antara itu yang menawarkan
ke kami. Kami tidak mau karena harus bayar dengan harga yang sangat
tinggi," ungkapnya.
JK juga mengatakan dalam sejarah pemilu, hampir tidak ada yang langsung
merasa kalah dari semua calon. "Itulah yang terjadi. Hanya satu menang
dan satu dizalimi,"ucapnya.
Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) mengaku akan
mengaudit secara metodologis beberapa lembaga survei karena perbedaan
hasil hitung cepat (quick count) perolehan suara dalam Pemilihan
Presiden (Pilpres) 2014.
Persepi beranggotakan beberapa lembaga survei yang sudah meneken pakta
integritas, yakni Lembaga Survei Indonesia (LSI), Indikator Politik
Indonesia, SMRC, Cyrus Network, Populi Center, JSI, dan Puskaptis.
Hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei seperti SMRC, LSI, Indikator
Politik Indonesia, CSIS-Cyrus, Kompas, Poltracking dan RRI menempatkan pasangan
Jokowi-JK unggul dengan rata-rata suara 52% dari Prabowo-Hatta dengan
rata-rata 47%.
Akan tetapi, tiga lembaga survei lain, yakni Puskaptis, JSI, dan LSN justru menyatakan kemenangan berada di kubu Prabowo-Hatta. [metrotvnews,merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar