Sebuah foto Gubernur Zaini Abdullah sedang mengacungkan dua jari tanda dukungan untuk calon presiden Jokowi dan Jusuf Kalla beredar di Twitter. Namun tidak disebutkan kapan dan di mana foto itu diambil.
Di akun Twitternya, Andi Firdhaus Lancok hanya melampirkan sebuah foto dengan caption: Silaturrahmi relawan Jokowi-JK dengan Gubernur Aceh, dr Zaini Abdullah
Gubernur Zani. mengemukakan alasannya mendukung pasangan Jokowi-JK.
Pertama, Jusuf Kalla adalah arsitek sekaligus figur yang paling berjasa dalam terwujudnya perdamaian Aceh tahun 2005 di Helsinki. Alasan kedua, hanya Jusuf Kalla-lah yang dapat diharap dan dipercaya rakyat Aceh bisa mempercepat realisasi dari butir-butir MoU Helsinki maupun turunan Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA) yang tinggal sedikit lagi belum terealisasi pada masa kepemimpinan SBY-Boediono.
Gaya Jokowi yang sederhana dan merakyat, menurut Zaini, sesuai pula dengan budaya rakyat Aceh. Apalagi Jokowi pernah bekerja di Aceh dan tentu lebih mengerti Aceh. “Kita harapkan masyarakat Aceh tahu memposisikan diri dalam menentukan pilihannya pada Pilpres kali ini,” kata Zaini.
Keberpihakan Zaini Abdullah kepada Jokowi - Jusuf Kalla membuatnya berada satu barisan dengan Irwandi Yusuf, mantan gubernur Aceh yang juga mendukung Jokowi - JK. Sebelumnya, Irwandi dan Zaini Abdullah kerap berseberangan sikap politik.
Di barisan ini ada juga Zakaria Saman, Tuha Peuet Partai Aceh yang lain. Zakaria Saman adalah koordinator relawan untuk pemenangan Jokowi - Jusuf Kalla di Aceh.
Di sisi lain, Wakil Gubernur Aceh yang juga Ketua Umum Partai Aceh Muzakir Manaf adalah Ketua Pemenangan Prabowo - Hatta di Aceh. Dalam beberapa kesempatan Muzakir mengatakan, dukungannya kepada Prabowo lantaran Prabowo telah banyak membantu Aceh.
Seperti diketahui, Partai Aceh telah menjalin kerjasama dengan Gerindra sejak 2012, saat berlangsungnya pemilihan kepala daerah yang mengusung pasangan Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf. Saat itu, Gerindra menurunkan juru kampanye sejumlah mantan jenderal agar pasangan Zaini dan Muzakir dapat meraup suara di wilayah tengah Aceh, kawasan yang dikenal melahirkan perlawanan terhadap GAM, organisasi yang membesarkan Zaini dan Muzakir. Salah satunya, Gerindra mengirim Mayjen Sunarko, mantan Panglima Kodam Iskandar Muda. Hasil dari kerjasama itu, pasangan Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf menang dan memimpin Aceh untuk periode 2012 - hingga 2017.
Pada Sabtu 7 Juni lalu, Ketua Umum Partai Aceh Muzakir Manaf menggelar rapat konsolidasi dengan Ketua PA dan Komite Peraliha Aceh (KPA) se-Aceh. Hasilnya, melahirkan dua sikap. Pertama, PA dan KPA akan bekerja dan menjalankan kesepakatan kerja sama politik yang telah diambil oleh Ketua Umum PA untuk mendukung dan memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Radjasa. Kedua, PA dan KPA se-Aceh menyatakan tunduk dan setia terhadap kepemimpinan Ketua Umum PA, Muzakir Manaf. [Serambi Mekkah]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar