Sabtu, 14 Juni 2014

Obor Rakyat Untungkan Jokowi, Bukan Sebaliknya


Serangan kampanye hitam justru menguntungkan yang diserang. Oleh karena itu pemberitaan di tabloid "Obor Rakyat" justru bisa mendongkrak simpati massa kepada yang diserang. Demikian dikatakan Pengamat Komunikasi Politik Heri Budianto sesuai dengan teori Psikologi Massa.
“Kalau dari sisi politis akan (bisa) menguntungkan. Jangan katakan Pak Jokowi tidak mendapatkan untung dari ini,” demikian kata Heri Budianto dalam acara diskusi di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (14/6/2014).
Adanya media yang cenderung menyudutkan salah satu pasangan dalam kampanye pemilihan presiden (pilpres) kata dia memiliki efek pada masing-masing pasangan calon presiden. Pengamat dari Universitas Mercu Buana itu menambahkan, dalam kuantitas 100 eksemplar mungkin pengaruh besar kepada rakyat. Namun begitu persoalan media ini diangkat di media-media arus utama, maka akan membawa pengaruh yang besar.
Sayangnya "Obor Rakyat" menurutnya kurang memberikan pendidikan politik. Hal yang selayaknya dikritisi menurut pengamat ini adalah visi dan misi para calon presiden yang sama sekali tidak terberitakan di media itu. Namun, Heri menjelaskan, masyarakat Indonesia cenderung sudah makin cerdas sehingga bisa memilah informasi.
“Dalam kontestasi tidak semata yang kita kejar menang-kalah, tetapi masyarakat agar bisa tercerdaskan,” kata Heri.  [beritasatu]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar