Tim sukses (timses) pasangan calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi) dan calon wakil presiden (cawapres) Jusuf Kalla (JK),
Firman Jaya tak mau manfaatkan hak jawab yang ditawarkan pemimpin
redaksi (pemred) Obor Rakyat Setiyardi Budiono dalam untuk
mengklarifikasi pemberitaan miring yang dimuat tabloid tersebut.
"Tapi
tidak akan menyelesaikan masalah. Ini alat politik adanya hak jawab.
Itu juga tidak akan menyelesaikan permasalahan," ujar Firman di Cikini,
Jakarta Pusat, Sabtu (14/6/2014).
Sebelumnya diketahui, pada 5 Mei
2014 sebuah karya jurnalistik Obor Rakyat beredar di sejumlah pondok
pesantren di Jawa Tengah. Dalam materi yang disampaikan di Obor Rakyat,
banyak mengkritisi tentang latar belakang Jokowi - JK.
Hal tersebut dianggap sejumlah pihak sebagai bentuk kampanye hitam yang dilakukan oleh pasangan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa.
Menurut
Firman, hal tersebut akan segera dilaporkan ke polisi minggu depan,
karena dianggap sebagai persoalan serius. Yang menyebabkan banyak opini
negatif yang berkembang. Dia melanjutkan, soal siapapun yang menang itu
persoalan nomor dua karena yang paling utama adalah soal demokrasi.
"Bagi Jokowi-JK, kami mengedepankan Pancasila. Koran tersebut mendekripsikan secara tidak faktual," kata Firman.
Dia
melanjutkan, sebenarnya timses Jokowi-JK sudah melaporkan materi Obor
Rakyat ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Dia berharap supaya Bawaslu
lebih gesit dalam menangani kampanye hitam."Masalah ini juga akan
melibatkan dewan pers. Biarkan isinya kembali kejalan yang benar,"
tuturnya. [republika]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar