Sabtu, 28 Juni 2014

Molor Tiga Jam, Jokowi Jadi Rebutan Pendukung di Sibec ITC

Sejak pukul 19.00, massa pendukung pasangan capres dan cawapres Jokowi-JK, setia menunggu di ballroom Sibec ITC Surabaya. Mereka menanti kehadiran Joko Widodo yang dijadwalkan menghadiri Silahturahmi Pengusaha Jatim dengan Calon Presiden Ir H Joko Widodo, “Berjuang Untuk Kesejahteraan Rakyat”, Sabtu (28/6/2014).
Sibec yang berada di lantai Top Roof (TR) ITC Surabaya dipenuhi Relawan Jokowi Presiden Jatim, masyarakat, dan para pengusaha Surabaya.
Mereka bertekad bulat memenangkan pasangan tersebut.
Sekitar pukul 22.00, Jokowi tiba-tiba muncul dari tempat yang tak diduga pendukungnya. Awalnya, para pendukung itu sudah menyiapkan barikade pengamanan super ketat, baik dari Satuan Pengamanan ITC dibantu petugas kepolisian. Bahkan seluruh pendukung menunggu Jokowi dengan mengamati suara sirine kendaraan patroli pengawal (Patwal), layaknya seorang pejabat. Nyatanya, Jokowi yang didampingi pengamanan khusus yang disediakan negara, muncul dari parkir mobil. Bahkan tak ada yang menduga hal itu.
Tentu saja, massa pendukungnya yang sudah menunggu selama tiga jam, merangsek tokoh asal Solo tersebut. Bahkan petugas pengamanan khusus Jokowi tak mampu menghalau massa yang mengerubuti pria berbadan kurus dengan hem lengan panjang kotak-kotak dipadu celana hitam tersebut. Ada yang sekadar bersalaman, ada yang mengajak foto bersama bahkan ada yang sekadar menyentuh tubuh Jokowi.
Pengamanannya terbilang kacau, namun Jokowi tetap tenang tak bereaksi. Dia hanya melemparkan senyum khasnya saja.
Begitu juga saat di dalam ruangan, Jokowi tetap jadi idola dan dikerubuti massa. Pihak MC berkali-kali menegur massa untuk menempati kursinya agar segera memulai acara, tetap saja tak digubris.
Hadir pada acara itu Bambang DH dan Indah Kurnia, dua tokoh asal PDI Perjuangan, Effendi Choiri alias Gus Coy tokoh NasDem serta beberapa pengusaha Surabaya. Pada kesempatan itu, Jokowi hanya menyediakan waktu 1 jam untuk bertemu para pendukungnya. Sebab, sejak pagi, acara Jokowi sangat padat. Sebelum ke Sibec, sore hari, Jokowi harus menyapa pendukungnya di Stadion Tambaksari, lalu malamnya mengikuti sholat tarawih di Masjid Agung Al-Akbar Surabaya dan diteruskan mengunjungi kantor media besar di kawasan Jl A Yani.
Dalam sambutannya, perwakilan pengusaha Surabaya Joko Saputra Jaya menegaskan para pengusaha Surabaya siap mendukung dan mengantar Jokowi menjadi Presiden RI. Namun pihaknya minta kepada Jokowi untuk tetap bisa menciptakan iklim yang kondusif. Tujuannya agar para pengusaha tetap bisa menjalankan kelangsungan usahanya demi bangsa dan negara. Jokowi juga diharapkan mampu menghilangkan diskriminasi.
Sementara Jokowi senang bisa hadir pada acara yang digagas para pengusaha itu. Sebab, pengusaha besar maupun kecil sudah jelas memberikan kontribusinya kepada bangsa. “Republik ini dibangun, bukan atas nama suku, agama dan ras. Republik ini dibangun sudah sesuai dengan amanat UU. Untuk membesarkan bangsa ini, memang butuh kedewasaan, bukan pertentangan atau permusuhan. Nah untuk memilih pemimpin itu bukan karena siapa dia, tapi yang dilihat apakah bisa menyelesaikan masalah,” tegas Jokowi yang mengaku berwajah desa tapi memiliki otak internasional.
Jokowi juga mengaku, terkait dunia usaha, khususnya ekspor-import, dirinya selalu dilecehkan. Padahal dia mengaku sudah 28 tahun hidup di dunia itu, dan sudah pasti mengerti tentang hal tersebut. Hal ini membuktikan kalau negara ini sangat butuh pembangunan manusianya agar lebih produktif dan tak dilecehkan negara lain. Karena itu, Jokowi berjanji, kalau dirinya dipercaya menjadi presiden, akan siap melakukan pembangunan manusia Indonesia, selanjutnya melengkapi infrastruktur yang tertinggal.
“Ingat, kalau saya jadi presiden, seluruh menteri akan saya target kerjanya. Jika dalam dua tahun tak mampu menyelesaikan targetnya, ya kita ganti. Kan banyak orang pinter yang rebutan ingin jadi menteri,” janji Jokowi.
Sementara saat ditanya oleh salah seorang pendukungnya yang diduga nasabah Bank Century, Jokowi sempat tak bisa menjawab tantangan tersebut. Jokowi ditantang harus bisa menyelesaikan kasus Century. Namun Jokowi justru menjawab kalau kasus-kasus lama itu harus ada penyelesaian atau kepastian hukumnya agar tak berlarut. “Seperti kasus pelanggaran HAM, semua harus tuntas, siapa pelakunya agar dikemudian hari tak lagi diungkit,” kata Jokowi menjawab tantangan penyelesaian kasus Century.  [centroone]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar