Sabtu, 28 Juni 2014

Kubu Prabowo-Hatta: Jokowi Pencitraan, JK Gila Kekuasaan

Penasihat tim Sukses Prabowo-Hatta, Letjen TNI (purn) Johannes Suryo Prabowo menyatakan, integritas dapat diartikan sebagai satunya kata dengan perbuatan, dan konsisten dengan semua kata yang pernah diucapkannya. Sedangkan karakter adalah watak yang membedakan satu orang dengan orang lain. Dia menyindir Jokowi dan JK yang tidak memiliki integritas dan karakter.
"Kalau ada pemimpin yang mencla-mencle itu tandanya tidak memiliki integritas. Pemimpin seperti ini sangat berbahaya karena selalu bikin bingung rakyat," Suryo Prabowo dalam acara bedah visi dan misi capres dan cawapres di Universitas PGRI, Semarang, Jumat (27/6/2014) seperti siaran pers yang diterima merdeka.com, Sabtu (28/6/2014).
Dia menambahkan, saat ini, demi kekuasaan banyak pemimpin yang tidak konsisten antara perkataan dan perbuatan. Bahkan demi kekuasaan berani melanggar sumpah jabatan.
"Lihat Jokowi, dua kali bersumpah dengan kitab suci untuk selesaikan masa jabatan sebagai Wali Kota Solo dan Gubernur DKI tapi diingkari. Manusia itu yang dipegang ucapan atau janjinya, jangan tertipu oleh pencitraan," ujarnya.
Sementara cawapres Jusuf Kalla, kata Suryo, tidak memiliki integritas karena mengingkari ucapannya sendiri. "Jusuf Kalla pernah menyatakan bahwa negara bisa hancur bila Jokowi jadi Presiden 2014. Sekarang dia malah jadi cawapres Jokowi. Kabarnya malah bayaran maharnya cukup besar, seperti orang gila kekuasaan," ujarnya.
Demikian juga dengan barisan pendukung Jokowi-JK dinilai kumpulan orang yang tidak memiliki integritas. "Megawati ingkar dengan perjanjian Batutulis. Surya Paloh pernah katakan NasDem tidak akan menjadi partai. Sementara Muhaimin sudah dikenal khianati Gus Dur dan NU. Sedangkan Anies Baswedan pernah katakan blusukan Jokowi pencitraan sekarang malah ikut blusukan," bebernya.
Untuk menjadi manusia yang miliki integritas, menurut Suryo diperlukan pendidikan karakter. Pendidikan karakter menjadi salah satu prioritas dalam visi Prabowo-Hatta. Karakter yang unggul hanya bisa dimiliki oleh manusia yang berintegritas.
"Jadi lucu ya, Jokowi kampanye pendidikan karakter tapi dia sendiri tidak punya karakter. Kampanye jujur dan amanah tapi dia sendiri bohong dan khianat. Maka pilihlah capres dan cawapres yang miliki integritas," cetus mantan Wakasad TNI ini.  [merdeka]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar