Hasil Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 menempatkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meraih 11.298.957 suara atau 9,04 persen dari suara sah nasional. Angka itu melonjak dari perolehan PKB pada Pemilu 2009 yang hanya meraih 5.146.122 suara atau sekitar 4,94 persen.
Lonjakan perolehan suara PKB itu sempat diklaim oleh Rhoma Irama sebagai Rhoma effect.
Alasan Rhoma, dirinya mampu menggaet pendukung dan simpatisannya agar mendukung PKB.
Namun Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar justru menepis klaim tentang Rhoma effect. "Salah satu sumber (perolehan suara PKB), yang paling pokok adalah suara caleg itu sendiri yang menentukan," kata Muhaimin saat ditemui di kantor pusat Lion Air, Jalan Gajah Mada, Jakarta, Sabtu (17/5/2014).
Politisi muda yang dikenal dengan sapaan Cak Imin itu bakhan tak khawatir hengkangnya Rhoma akan berpengaruh pada suara PKB yang pada pemilu presiden (pilpres) nanti mendukung Joko Widodo alias Jokowi. Alasannya, karena mesin politik PKB memang solid.
"Karena motor utama kita solid adalah struktur pengurus, kultur di partai, apalagi mesin (partai) kita masih panas-panasnya. Jamaah kita insya Allah solid," ucap Muhaimin.
Sebelumnya Rhoma menyatakan mengundurkan diri untuk mendukung PKB dalam Pilpres 2014. Alasannya selain tidak ada lagi kesamaan visi dan misi, Rhoma dan pendukungnya merasa kecewa dengan PKB. Sebab, peran Rhoma dan pendukungnya seolah tak diakui para elit PKB. [chi/jpnn]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar