Minggu, 09 Maret 2014

Jokowi Tidak Cocok Jadi Cawapres

Direktur Political Communication (Polcomm) Institute, Heri Budiarto mengatakan berdasarkan survei Polcomm nama Joko Widodo (Jokowi) dikatakan tak cocok menjadi wakil presiden.
"Yang menarik, Jokowi elektabilitasnya sangat kecil di posisi calon wakil presiden. Dia berada diperingkat keenam dengan elektabilitas hanya 8,6 persen. Jokowi dikatakan oleh responden tidak cocok menjadi wakil presiden, namun lebih cocok menjadi calon presiden karena responden Jokowi menilai sosok pemimpin yang dekat dengan rakyat," ujarnya dalam rilis survei "Capres Muda dan Pemimpin Daerah: Pilihan Anak Muda" di Jakarta, Minggu (9/8/2014).
Untuk elektabilitas cawapres, hasil survei ini menunjukkan Priyo Budi berada di peringat teratas sebesar 18,9 persen, Ali Masykur dengan 12,1 persen, Hary Tanoesudibyo sebesar 11,6 persen, dan Gita Wirjawan 9,3 persen.
"Publik berusia muda lebih menginginkan Jokowi jadi capres ketimbang cawapres. Potensi pemilih Jokwoi tersebar direntang usia 17-20 tahun, 21-25 tahun, dan 27-29 tahun," tutur Heri.
Lebih lanjut dipaparkan, Priyo Budi dinilai paling cocok menduduki posisi wakil presiden karena pengalamannya di organisasi dan di bidang politik akan memudahkannya dalam menjalankan tugas pemerintahan. Sementara Ali Masykur Musa cocok menjadi wakil presiden karena dinilai responden memiliki visi dan juga tokoh muda yang berpengalaman di bidang politik. Sedangkan Hary Tanoesudibyo dinilai responden cocok karena sudah lebih dulu menyatakan siap menjadi wapres berpasangan dengan Wiranto.
Untuk diketahui, metode survei ini dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan jumlah responden 1.200 orang pemilih muda dengan rentang usia 17-29 tahun. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung di 33 Ibukota Provinsi di Indonesia.
Margin of error dalam survei ini sebesar 3,1 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 96 persen. Survei dilakukan pada 24 Februari sampai 4 Maret 2014.

Sumber :
beritasatu.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar