Kamis, 23 Januari 2014

Nara Sumber JPNN Minta Jokowi Tidak Nyapres Sebelum Bisa Membebaskan Jakarta dari Banjir dan Macet

Sejumlah kalangan menilai prestasi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), dalam memimpin Jakarta masih perlu dibuktikan. Persoalan banjir dan macet yang belum selesai, menjadi catatan penting yang tidak bisa diabaikan begitu saja.
Sehingga apabila orang nomor satu di ibu kota itu diusung menjadi presiden pada 2014, yang bersangkutan dianggap meninggalkan persoalan yang belum selesai.
“Biarkan Jokowi mengurus DKI dulu. Biarkan beliau membuktikan diri lolos dari kawah candradimuka, jangan terburu-buru diusung capres,” ujar Chris Siner Keytemu, dari Gerakan Nasional Menegakkan Kedaulatan Rakyat dan Keadilan Sosial.
Terpisah, pakar komunikasi dari Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Bandung, Rana Akbari Fitriawan, menganggap langkah Jokowi menangani banjir semata pencitraan. Seperti pertemuan yang dilakukan Jokowi dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) serta Kementerian PU.
“Pertemuan itu tidak lebih dari sekadar wacana pencitraan saja. Perlu dilihat kepentingan mereka bertemu dan berkumpul, kalau berniat mengatasi banjir Jakarta kenapa tidak dari dulu saat Jokowi pertama menjabat,” ujarnya.
Rana melihat pola-pola pencitraan memanfaatkan bencana mulai banyak terlihat di berbagai media. Pola seperti ini sebenarnya sudah dipahami masyarakat. “Sehingga jika demi sebuah pencitraan dalam mengatasi bencana dengan cepat dan tepat, bukan sekedar mewacanakan langkah penanganannya, namun juga pelaksanaannya,” tambah Rana.
Ia pun mengibaratkan banyak pahlawan kesiangan saat musibah melanda negeri ini. Mereka berlomba-lomba mencari keuntungan di balik musibah yang dialami masyarakat. “Di negara lain ketika bencana melanda, seluruh komponen membantu dan tanpa tujuan apapun,” ucapnya.

Sumber :
jpnn.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar