Banjir yang melanda Ibukota Jakarta menjadi sasaran empuk mengkritisi Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi). Apalagi, Jokowi pada saat awal kampanye telah sesumbar bisa mengatasi dengan mudah dua persoalan pelik Jakarta, macet dan banjir.
“Ketika Jokowi datang ke Jakarta untuk menantang Fauzi Bowo (Foke) sebagai gubernur dan mengatakan tidak sulit mengatasi dua persoalan besar Jakarta, macet dan banjir. Ketika dia sudah jadi Gubernur dan Jakarta masih macet dan diterjang banjir dia menyalahkan Gubernur sebelumnya, menyalahkan pemerintah pusat, menyalahkan hujan,” ujar Presiden Suara Independen Rakyat Indonesi (SIRI), Eggi Sudjana, Kamis (23/01/2014).
Menurut Eggi Sudjana, kalau Jokowi sudah tidak bisa bekerja dengan baik mengatasi banjir dan macet, sebaiknya dengan sikap ksatria mengakui. Sehingga tidak melempar alasan kesana-kemari.
“Kalau gak bisa kerja, harusnya ngaku saja. Gak perlu sesumbar bisa dan ngegampangin masalah. Apalagi pakai nyalahin orang lain,” kesal Eggi Sudjana.
Lebih lanjut Eggi Sudjana menuding selama 1,5 tahun kepemimpinan Jokowi menjadi Gubernur Jakarta, tidak ada prestasi yang bisa dicatat dalam sejarah selain blusukannya.
“Apa yang sudah dibangun Jokowi sampai hari ini? Gak ada. Apa langkah Jokowi untuk kurangi macet? Usulan ganjil-genap? Itu usulan boleh nyontek dari Sutiyoso dan Sutiyoso mengakui usulan itu tidak bisa diterapkan. Eh yang nyontek malah ngaku bener. Gila kan?” Jelas Eggi Sudjana.
“Selanjutnya dia (Jokowi) mau nurunin Pergub, ini aja dia gak paham. Pergub itu untuk ngatur jajaran birokrasi, kalau urusannya sama rakyat dia harus keluarin Perda,” sambungnya.
Atas kasus ini, Eggi Sudjana kemudian mengaitkannya dengan isu pencapresan Jokowi yang menurutnya akan semakin membuat runyam bangsa ini.
Dengan kembali menyindir, Eggi Sudjana mengatakan, tidak menutup kemungkinan Megawati juga akan dipersalahkan Jokowi andai jadi presiden.
“Gimana kalau jadi presiden dan gak sanggup? Apa dia juga akan menyalahkan Megawati? Dengan begini harusnya Megawati hati-hati. Karena Jokowi bisa salahkan dirinya meski Mega yang bisa mencapreskannya,” pungkas praktisi hukum ini.
Sumber :
lensaindonesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar