Kamis, 26 Desember 2013

Surva-surve: Pemilih Pemula Pilih Jokowi Karena Media Darling

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) kembali menancapkan dominasinya dalam survei elektabilitas calon presiden. Survei Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang dirilis hari ini, Kamis (26/12/2013),  menunjukkan itu.
Jokowi meraup dukungan 57% responden survei yang melibatkan 900 pelajar berusia 17 tahun ke atas dari 42 Sekolah Menengah Atas di Yogyakarta itu. Sri Sultan Hamengku Buwono X berada di posisi kedua dengan 8,9% disusul Prabowo Subianto sebesar 6,3% dan Aburizal Bakrie sebanyak 5,1%.
Nama lain yang sudah sering keluar dalam bursa di media seperti Megawati Sukarnoputri, Surya Paloh, Dahlan Iskan memperoleh elektabilitas di bawah 4 persen.
“Pemilih pemula di Yogyakarta ini menjatuhkan hati terhadap sosok Jokowi tidak lepas dari sosok Jokowi yang kini menjadi “media darling” sehingga setiap kegiatan yang dilakukan oleh mantan Wali Kota Solo ini mendapat hati di media,” kata Ketua Tim Riset Ilmu Pemerintahan, UMY Ridho Al-Hamdi di Yogyakarta.
Dijelaskannya, survei itu menggunakan metode purposive sampling melibatkan 900 pelajar dengan usia 17 tahun ke atas dari 42 SMA yang di DIY dengan margin of error sebesar 10%. Sebanyak 83,4% responden menyatakan akan menggunakan hak pilihnya pada pemilihan umum presiden 2014 mendatang.
Survei itu juga memotret tentang Indek Kepercayaan Pemilih Pemula (IKKP) terhadap lembaga negara yang berskala nasional baik pemerintah maupun swasta menunjukkan IKKP tertinggi hanya tertuju kepada KPK dan Indek terendah ditujukan kepada dua lembaga yaitu DPR dan partai politik.
“Kenapa IKKP kepada kedua lembaga tersebut sangat rendah karena banyak korupsi yang terjadi di DPR baik yang melibatkan anggota DPR yang masih muda hingga yang sudah senior," katanya.
Menurut Ridho, skandal seks yang terungkap dan dilakukan oleh sesama anggota DPR maupun dengan orang diluar anggota DPR juga memengaruhi. "Banyak juga partai yang terjadi konflik didalam tubuhnya sendiri seperti PKB, Demokrat dan beberapa partai lainnya,” ujarnya.
Sementara riset sumber informasi yang diperoleh oleh pemilih pemula tentang pemilu berasal dari televisi sebanyak 809 responden, media cetak sebanyak 440 responden menyusul internet sebanyak 391 responden, keluarga 386 responden, radio sebanyak 157 responden dan tokoh politik sebanyak 94 responden.
“Karena televisi dan media cetak paling banyak dipilih oleh responden memberikan informasi tentang pemilu maka diharapkan benar-benar memberikan informasi yang akurat, berimbang dan edukatif agar generasi muda memiliki pemahaman yang positif tentang demokrasi,” ujarnya.
Dari hasil riset yang dilakukan oleh Ilmu Pemerintahan UMY, Ridho Al-Hamdi ada beberapa masukan kepada seluruh pemegang kebijakan dalam pemilu seperti KPU, Bawaslu dan lembaga independen termasuk partai polik untuk bisa memberikan pendidikan politik yang baik kepada generasi muda.
“Hal yang sama juga berlaku untuk pihak sekolah agar memberikan pendidikan kewarganegaraan yang tepat kepada para pelajar agar mereka dapat menjadi warga negara yang nbaik dan positif terhadap segala hal,” ujarnya.

Sumber :
viva.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar