Minggu, 15 Desember 2013

Jokowi: Bung Karno Itu Milik Bangsa Indonesia

Kader terbaik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Joko Widodo (Jokowi), menyayangkan kisruh antara Rachmawati Soekarnoputri dan dua orang produser film Soekarno, yakni Ram Jethmal Punjabi dan Hanung Bramantyo.
"Bung karno itu milik warga Indonesia dan bangsa indonesia," kata Jokowi beberapa waktu lalu.
Kendati demikian, Jokowi mengaku enggan mengomentari lebih jauh kisruh tersebut. Terlepas dari pertentangan hak cipta, Jokowi lebih memilih menggali makna filosofis dari film yang telah berhasil tayang di bioskop-bioskop seluruh Indonesia tersebut.
"Kita anak muda diingatkan ada tokoh besar. Kita diingatkan ada proklamator penggali Pancasila bernama Bung Karno," ucapnya.
Pria yang disebut-sebut bakal maju sebagai calon presiden itu mengaku penasaran dengan film berdurasi 120 menit tersebut. Dia pun berjanji akan meluangkan waktunya untuk menonton film yang memuat sejarah hidup salah satu proklamator RI tersebut.
Peluncuran film Soekarno berbuntut kisruh. Rachmawati Soekarnoputri selaku Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Soekarno menuding Ram Jethmal Punjabi dan Hanung Bramantyo mencuri karya cipta yang diawali secara bersama.
Kronologi yang disampaikan Pengadilan Tata Niaga di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, ide pembuatan film karier politik Bung Karno itu berasal dari Rachmawati. Rachmawati sudah terlebih dulu mengangkat sosok Soekarno dalam opera Dharma Githa Maha Guru tahun 2011 dan 2012 di Taman Ismail Marzuki.
Dalam perjalanannya, Rachmawati bertemu dengan Ram dan Hanung untuk membedah dua naskah skenario. Namun, setelah itu, Rachmawati menganggap kedua produser itu meninggalkan dirinya dan memulai produksi sendiri.
Kasus pelanggaran hak cipta ini telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya yang telah memeriksa tiga saksi ahli yang membenarkan unsur pelanggaran karya cipta. Selain itu, Pengadilan Niaga di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dalam surat bernomor 93/Pdt.Sus-Hak Cipta/2013/PN.Niaga Jkt.Pst telah memerintahkan penyitaan master film serta melarang melanjutkan pemutaran film itu di bioskop.

Sumber :
kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar