Rabu, 04 Desember 2013

Aksi Ahok, Siapa Diuntungkan?

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dinilai bisa dirugikan dengan pernyataan kadernya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang mengaku direcoki partainya.
Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Ari Dwipayana berpendapat pernyataan Wakil Gubernur DKI itu dapat merugikan citra Partai Gerindra. Di mata Ari pernyataan Ahok jelas berdampak pada popularitas Prabawo yang akan maju sebagai calon presiden pada 2014 mendatang.
Setidaknya, ujar dia, ucapan yang dilontarkan Ahok menjadi pukulan bagi Prabawo. "Itu kan pukulan bagi Gerindra ya, Prabowo ya, bahwa klaim terhadap keberhasilan di Jakarta dia tidak bisa ikut nikmati," kata Ari saat dihubungi, Selasa (03/12/2013).
"Jadi, sekarang ini kan yang mendapat semacam mengkapitalisasi kesuksesan Jokowi dan Ahok akhirnya bukan Partai Gerindra,” lanjut dia. Di lain sisi, Ari menambahkan, ada dua pihak yang diuntungkan dengan adanya ucapan Ahok tersebut.

Yang pertama, yaitu Ahok justru mendapatkan keuntungan berupa intensif politik sebab masyarakat luas akan memandangnya sebagai figur yang tidak mudah dikontrol dan dikendalikan partai politik.
“Yang kedua ini jelas menguntungkan Jokowi, karena memang Ahok menjadi bukan orang yang begitu saja didikte partai. Mereka akan menjadi pasangan yang betul-betul bisa bergerak bebas sesuai visi yang mereka bangun," ujar Ari.
"Selain itu saya kira Ahok berhitung ya kalau Jokowi dicalonkan PDIP atau naik menjadi pemimpin nasional, jelas dia juga harus mendapat dukungan juga dari PDIP." lanjut Ari.

Pengamat politik dari Universitas Tirtayasa Banten, Gandung Ismanto, menilai pernyataan Ahok menunjukkan tidak harmonisnya hubungan sang wakil gubernur DKI itu dengan Gerindra dalam jangka pendek dan dalam konteks regional Jakarta.
Gandung menegaskan, tetapi sikap berbeda atau keberanian Ahok itu juga dalam pandangan politiknya karena melihat kepentingan partai dalam skala yang lebih luas dan jangka yang lebih panjang. "Jadi, ada pertarungan kepentingan jangka pendek dan jangka panjang," kata Gandung, Selasa (03/12/2013).

Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi mengaku selama ini komunikasi antara dirinya dengan Ahok tidak ada masalah. Suhardi juga membantah soal pemberitaan media massa bahwa Gerindra menyudutkan Ahok. "Belum ada dua bulan ketemunya, itu juga Ahok yang ajak makan malam,” ujar Suhardi, Rabu (04/12/2013).

Sumber :
detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar