Selasa, 26 November 2013

Pembangunan Monorel Terancam Lagi

Kelangsungan pembangunan proyek monorel terancam batal. Hutang PT Jakarta Monorel (PT JM) kepada Adhi Karya sebesar 193,6M menjadi ganjalan bagi proyek yang digagas Sutiyoso (periode 1997-2007) lalu.
Hutang PT JM ke PT Adhi Karya berawal saat dibangunnya proyek monorel tahun 2004 . Saat itu, tak ada investor yang melirik proyek tersebut sehingga PT Adhi Karya selaku pemegang saham terbesar, yakni sebanyak 32 persen, harus nombok hingga 192M. Nilai itu adalah biaya pembangunan 90 tiang monorel di Jl Rasuna Said dan Jl Asia Afrika.
Lewat putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor 296/ Pdt.G/2012/PNJKT. Selatan tanggal 11 September 2012 menyebutkan, yang berhak memiliki aset adalah PT Adhi Karya. Pengadilan pun mewajibkan PT JM membayar utang yakni sebesar 193,662M.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyadari masalah tersebut. Ia mengakui adanya persoalan itu bisa menjadi ganjalan bagi kelangsungan proyek angkutan masal itu.
Namun, mantan Walikota Solo ini yakin proyek pembangunan monorel tidak akan terganggu oleh pembayaran utang tiang monorel oleh PT Jakarta Monorail (JM) kepada PT Adhi Karya. Ia pun mengaku, telah mengkomunikasikan masalah ini dengan kedua belah pihak.
“Saya sudah sampaikan ke Adhi Karya, juga ke PT JM supaya tidak terganggu karena proyek ini sedang berjalan,” ujar Jokowi di Balaikota, Selasa (26/11/20013).
Namun, dirinya enggan terlibat lebih jauh untuk penyelesaian utang tersebut. Terlebih, urusan itu bukanlah government to government, melainkan bussines to bussines. “Terserah mereka. Kita itu urusannya monorel dibangun, terus dimulai, terus jalan, sekarang sampai mana gitu,” katanya.
Sejak diresmikan Jokowi, proyek telah jalan satu bulan lebih, PT JM diketahui belum membayar sepeserpun hutangnya. Beredar kabar, PT JM bersedia membayar jika nilai pondasi di bawah 90M. Direksi PT JM sendiri hingga kini tak pernah mau dikonfirmasi soal besaran nilai utang tersebut.
Ketua DPRD DKI Jakarta H.Ferial Sofyan, mengatakan proyek tersebut tidak boleh terganggu. PT JM harus menyelesaikan persoalan tersebut secepatnya. “Jangan sampai proyek penting ini terganjal,”katanya.
Menurut Ferial, monorel tersebut dibutuhkan warga. “Bila ada utang piutang memang harus dibereskan. Agar tidak mengganjal program ini,”tandasnya.

Sumber :
Pos Kota

Tidak ada komentar:

Posting Komentar