Senin, 04 November 2013

Jokowi Disandingkan dengan Soekarno

Pemandangan mencolok saat melintasi Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat. Di sana, terbentang spanduk besar bertuliskan "Jokowi for President". Di atas tulisan tersebut, terdapat tulisan "Posko Center Rakyat", dan di bawahnya terdapat tulisan "dari rakyat untuk rakyat menuju Indonesia baru".
Di sisi kiri spanduk itu, terdapat foto Jokowi (Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta) yang disandingkan dengan Presiden RI pertama Indonesia, Soekarno. Sementara, di bagian sebelah kanan terdapat peta Indonesia. Warna merah dan putih mendominasi spanduk tersebut.
Di dalamnya, terdapat bangunan semi permanen sederhana yang terbuat dari kayu. Di sanalah berbagai kegiatan biasa dilakukan oleh para pengurus posko.
Azhari Kayisan, salah seorang pengurusnya mengatakan, posko itu didirikan untuk menunjukkan gerakan nyata masyarakat yang mendukung Jokowi untuk maju sebagai Presiden. Posko ini, lanjutnya, tidak ada keterkaitan dengan partai politik tertentu.
"Posko ini untuk mendukung sekaligus mensosialisasikan Jokowi sebagai Presiden 2014," ujar dia, Senin (4/10/2013).
Dukungan yang besar dari masyarakat terhadap Jokowi untuk maju sebagai capres, menurut Azhari, menjadi faktor kuat terbentuknya posko ini. Meskipun dana terbatas, namun dengan semangat para pendukung Jokowi, akhirnya posko ini tetap terbentuk.
"Dananya, enggak ada dana. Dananya kecil-kecilan, iuran masing-masing teman saja," ujar pria yang juga pengurus PBNU itu.
Tak hanya di Jakarta, Azhari mengklaim posko yang diresmikan pada 6 Oktober 2013 ini, sudah berdiri di 33 provinsi di seluruh Indonesia. Nantinya, posko akan dibuat juga pada tingkat kabupaten dan tingkat kecamatan.
"Target kita 1.000 posko berdiri sebelum Pemilu 2014 nanti," ujar pengurus posko lainnya, James Semet.
James yakin dengan dukungan rakyat yang begitu besar dari Sabang hingga Merauke, Jokowi akan bersedia maju sebagai capres.
Apalagi, lanjut dia, PDI Perjuangan sudah memberikan sinyal untuk mencalonkan Jokowi. Kalaupun nantinya Jokowi tidak maju di 2014, James mengatakan posko itu akan tetap berdiri untuk mengusung Jokowi pada 2019.
"Kita akan terus dukung Jokowi, kasihan rakyat sudah kebelet ingin punya capres seperti dia," lanjutnya.
Ke depannya, baik Azhari maupun James berharap posko ini dapat mengubah sistem dan kondisi politik di Indonesia. Proses pencalonan presiden yang dulunya selalu diukur dengan uang, diharapkan dapat berubah dengan adanya kekuatan dan dukungan dari rakyat.
"Kita berharap rakyat bisa patungan, kita ingin menunjukkan kalau untuk jadi presiden tidak hanya dengan kekuatan partai atau uang, tapi dengan kekuatan rakyat. Kalau rakyat patungan, kita yakin itu bisa tercapai," ujar Azhari.

Sumber :
kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar