Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), menilai, wacana untuk melarang siswa SMP untuk membawa telepon genggam merupakan langkah yang baik. "Saya sendiri sejak kecil sampai kuliah tidak kenal HP," kata Jokowi saat ditemui di Kantor Balai Kota DKI Jakarta pada Senin (4/11/2013).
Larangan untuk membawa telepon genggam hadir atas insiden video mesum yang dibuat oleh siswa SMP di Jakarta. Para siswa SMP tersebut diketahui merekam perbuatannya dengan telepon genggam berkamera.
Jokowi menyatakan, komunikasi memang penting untuk tetap dijalin oleh orang tua dan anak. "Untuk menghubungi bisa melalui sekolah dengan guru," kata Jokowi. Jokowi juga menilai, upaya pelarangan tersebut akan menjadi didikan kepada siswa agar tidak konsumtif.
Terkait penetapan aturan, Jokowi menyatakan, prosesnya akan diserahkan kepada dinas. "Biar dinas yang mengurus serta sosialisasi ke sekolah bagaimana," kata Jokowi.
Sebelumnya, hadir juga wacana pemasangan CCTV atau kamera pengawas di sekolah sebagai bentuk pengawasan terhadap siswa. Gagasan ini hadir dari Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama yang menyarakan pengadaan CCTV di setiap sekolah.
Beberapa waktu lalu Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyarakan pengadaan CCTV di setiap sekolah. Pernyataan itu keluar dari mulut Ahok -sapaan akrab Basuki, ketika mencuat kasus tersebarnya video mesum oleh siswa di salah satu sekolah menengah pertama di Jakarta. "Harus ada CCTV jika begitu," kata Ahok.
Sumber :
tempo.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar