Senin, 04 November 2013

PAN Sambut Baik Wacana Hatta Jadi Cawapres Jokowi

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) meneliti kemungkinan munculnya poros tengah di antara persaingan partai-partai besar dalam Pemilu 2014. Dari poros tengah tersebut, muncul nama Joko Widodo (Jokowi) dan Hatta Rajasa sebagai capres dan cawapres di Pilpres tahun depan.
Menanggapi hasil survei ini, PAN menyambut baik dengan segala wacana yang ada jelang pemilu bergulir. Apalagi, Jokowi dinilai cocok jika disandingkan dengan Hatta yang punya pengalaman di pemerintahan.
"Sebagai sebuah wacana menurut saya bagus saja. Karena tidak bisa dipungkiri bila Jokowi maju sebagai capres maka harus didampingi wapres yang punya jam terbang kabinet mencukupi," ujar Wasekjen PAN Teguh Juwarno dalam pesan singkat, Senin (4/11/2013).
Mantan wartawan televisi ini juga menilai wajar, dengan pengalaman yang dimiliki Menko Perekonomian itu, membuat Hatta dilirik sebagai cawapres oleh sejumlah tokoh. Namun, lanjut dia, keputusan tersebut akan terlaksana usai Pemilu Legislatif mendatang.
"Bang Hatta adalah menteri senior dengan pengalaman 4 portofolio kementerian. Jadi untuk posisi wapres, bang Hatta memang dilirik oleh beberapa kandidat yang lain. Namun sekali lagi bagi PAN, hasil Pileg 2014 lah yang akan menjadi pijakan pencapresan bang Hatta," tegas dia.
Terkait dengan hasil Rakernas PAN yang menyebut jika Hatta akan diusung sebagai capres dan bukan cawapres, Teguh menambahkan, dalam politik apa saja bisa terjadi.
"Benar sekali, dalam politik berlaku adagium 'politic is the art of possible'. Maka hasil Pileg akan menentukan sikap partai apakah keputusan Rakernas terus kita perjuangkan. Nanti forum Rakernas 2014 akan menjadi arenanya," pungkasnya.
Diketahui, LSI menganalisis munculnya poros tengah di antara persaingan partai-partai besar. Setidaknya ada 5 partai yang diindikasikan merajai poros tengah.
"Survei Oktober 2013, tiket capres dan cawapres ada di Golkar dan PDI-P dengan elektabilitas 20,4 % dan 18,7%. Sisa satu tiket kemungkinan akan diperebutkan partai papan tengah yaitu Demokrat, Gerindra, PAN, Hanura dan Nasdem," kata peneliti Ardian Sopa dalam jumpa pers di kantor LSI, Jakarta, Minggu (3/11/2013).
Dari partai poros tengah tersebut, LSI kemudian menguji kombinasi capres dari tokoh nasionalis dengan tokoh dari partai Islam. Sebab kombinasi tokoh nasionalis dan tokoh Islam ini sesuai dengan spektrum ideologi poros tengah. Selain itu pamor tokoh nasionalis lebih besar dibandingkan tokoh nasional.
"Kalau tokoh nasionalis yang akan dipilih Jokowi paling tinggi dari daftar nama di luar Megawati dan Aburizal Bakrie sebesar 38,3% dan Hatta Rajasa paling kuat jadi cawapres dari tokoh Islam, Hatta 31,3%. Prediksi poros tengah skenario pertama Jokowi dan Hatta tetapi elektabilitas pasangan ini belum disurvei," terangnya lagi.

Sumber :
merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar