Minggu, 20 Oktober 2013

Jokowi dan Prabowo adalah Capres Wacana

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subyanto walaupun tinggi elektabilitasnya, hanya akan menjadi calon presiden (capres) wacana karena masih tergantung pada kebaikan hati atau dukungan tokoh/partai di luarnya.
Seperti yang tergambar dalam hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI), beberapa waktu yang lalu, elektabilitas Prabowo mencapai 19,2% (termasuk tiga besar kandidat terkuat capres selain Megawati dan Aburizal Bakrie). Namun, elektabilitas Prabowo tidak didukung dengan elektabilitas Partai Gerindra.
"Partai Gerindra dalam sejumlah survei yang dilakukan LSI, masih di bawah 10% dan di bawah tiga partai besar Golkar, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Demokrat.
Elektabilitas Prabowo belum mampu belum mampu dikonversikan menjadi elektabilitas partai," kata Peneliti LSI Adjie Alfaraby, Minggu (20/10/2013).
Dijelaskan, saat ini elektabilitas Prabowo jauh melampaui elektabilitas partainya. Jika mengacu pada pengalaman 2009, kehendak kuat Prabowo untuk bertarung dalam pemilihan presiden (pilpres) akhirnya sirna.
"Prabowo akhirnya tunduk pada 'real politics' dan bergabung dalam poros PDI-P," ucap Adjie.
Jokowi pun mengalami hal yang sama. Maju tidaknya Jokowi dalam bursa capres 2014 sangat tergantung pada keputusan PDI-P ataupun keputusan Megawati.
"Jokowi bukanlah pemimpin struktural PDIP. Walaupun memiliki elektabilitas tinggi, maju tidaknya Jokowi dalam pilpres masih menyisakan perbedaan pendapat di internal partai," ujar Adjie.

Survei LSI "Buang" Prabowo dan Jokowi
Adjie menyatakan bahwa survei terbaru yang dilakukan untuk mengetahui popularitas dan elektabilitas calon presiden untuk 2014 memang tidak memasukkan nama Jokowi dan Parbowo. Alasannya, kedua tokoh itu masih tergolong capres wacana.
"Kami memang tidak memasukkan mereka ke dalam survei. Karena yang kami survei itu calon-calon yang riil, yaitu capres dari Golkar, PDIP, dan pemenang konvensi Partai Demokrat," ujar Adjie di Jakarta.


Sumber :
beritasatu.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar