Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berencana membuat Jakarta bebas topeng monyet pada tahun 2014. Maksudnya tak ada lagi eksploitasi monyet oleh orang-orang tak bertanggung jawab.
Rupanya perhatian orang yang akrab disapa Jokowi ini menuai kritikan dari Satgas Perlindungan Anak (PA). Hanya karena ada perhatian dunia internasional, monyet jadi prioritas dibandingkan anak-anak jalanan di sudut-sudut ibu kota.
"Pak Jokowi punya konsep jelas untuk monyet tapi belum jelas untuk anak jalanan. Mungkin karena masalah anak jalanan belum disampaikan langsung oleh dunia internasional pada Pak Jokowi," kata Ketua Satgas PA M Ihsan, Minggu (20/10/2013).
Walau mengkritik rencana kebijakan Jokowi, Ihsan mengaku Satgas PA mengapresiasi perhatian Jokowi. Namun Ihsan mengingatkan, Jakarta belum memiliki konsep dan aksi nyata terhadap masalah anak jalanan.
"Semoga nasib anak-anak di Jakarta bisa lebih beruntung daripada monyet yang dapat tempat di Ragunan dan pemiliknya dapat bantuan pembinaan," ujar Ketua Divisi Pengawasan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), lembaga bentukan pemerintah ini.
Ihsan menambahkan Satgas PA sebenarnya sudah lama mengajukan konsep kepada Pemprov DKI membahas masalah anak-anak jalanan. Akan tetapi, tak pernah ada kabar gembira atas pengajuan tersebut hingga saat ini.
"Mari kita tunggu langkah kongkrit Pak Jokowi untuk membebaskan anak-anak dari jalanan di Jakarta," ujar Ihsan.
Pada Jumat (18/10/2013) lalu, Jokowi menyatakan pihaknya tengah mendata jumlah pelaku atraksi topeng monyet di Jakarta. Nantinya seluruh monyet-monyet tersebut dibeli dan akan dilepaskan di Taman Margasatwa Ragunan (TMR), sedang pawangnya mendapat pembinaan. Topeng monyet itu menjadi perhatiannya karena menjadi isu internasional.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar