Ratusan buruh dari PT Yamaha Music Indonesia mendatangi Balaikota
Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (16/9/2013). Mereka meminta Gubernur DKI
Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyelesaikan permasalahan di perusahaan
tersebut.
Sugiman selaku kordinator aksi buruh PT Yamaha Music Indonesia
mengatakan, buruh menuntut keadilan bagi karyawan kepada manajemen
perusahaan. Mereka meminta manajer dan deputi personalia perusahaan itu
dipecat.
"Kita minta untuk keluar Manajer HRD Yamaha Mawardi, Deputi HRD
Desima Damanik Deputi karena melaksanakan aturan tidak sesuai dengan PKB
(perjanjian kerja bersama)," kata Sugiman di depan Balaikota Jakarta,
Senin (16/09/2013).
Sugiman menuturkan, aksi dilakukan untuk menuntut keadilan bagi
pekerja di perusahaan itu. "Terjadi kezaliman dalam masalah Family Day,
yang pelaksanaannya sudah diatur oleh PKB. Dalam acara Family Day,
pengurus unit kerja tidak dilibatkan oleh manajemen dalam
pelaksanaannya, padahal kami berhak ikut menjadi pantia acara tersebut,"
ujar Sugiman.
Tidak hanya itu, mereka juga sempat mendatangi Kedutaan Besar
Jepang di Indonesia untuk memberi peringatan dan masukan kepada Presiden
Direktur PT Yamaha Music Indonesia Toshiaki Goto untuk memberi sanksi
kepada pegawai manajemen tersebut.
"Kami sudah meminta kepada Presdir untuk memecat mereka, tetapi
tidak direspons. Makanya, kami mencoba meminta kepada Kedubes Jepang dan
kami minta agar Presiden Direktur dideportase dari Indonesia," kata
Sugiman.
Saat ini ribuan buruh tersebut sedang menunggu perundingan di
Balaikota Jakarta. Mereka juga berencana datang ke kantor Suku Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Timur setelah menemui Jokowi
ataupun Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar