Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) yang biasa berjualan di trotoar di
Jalan Basuki Rahmat, Jakarta Timur, mengeluh merugi setelah mengikuti
program relokasi ke PD Pasar Gembrong, Cipinang Besar.
Mereka
mengeluhkan hilangnya pemasukan, karena tak ada pembeli yang mampir ke
tempat mereka berdagang saat ini sejak sepekan lalu.
Bahkan pedagang mainan dan karpet yang menempati PD Pasar Gembrong
Cipinang Besar, belum melihat adanya pembeli yang lalu lalang, atau
bertransaksi. Sebagian besar kios tertutup atau dibiarkan terbuka tanpa
penjaga .
Tatan (27), seorang pedagang mainan mengatakan, sepinya
pembeli sudah terjadi sejak dirinya mulai berjualan pekan lalu. Akibat
kondisi ini, pemasukannya pun jauh berkurang. Sebagai perbandingan,
biasanya Tatan mampu meraup laba bersih hingga lebih dari Rp 500 ribu
per harinya. Sementara pada akhir pekan yang seharusnya jauh lebih
tinggi dibanding hari biasa, dia hanya mendapat keuntungan total sebesar
Rp 50 ribu.
"Itu juga karena ada langganan lama yang beli.
Padahal namanya Pasar Gembrong, Sabtu dan Minggu ini paling ramai
dikunjungi pembeli. Ini kan benar-benar mematikan pemasukan kita,"
katanya saat ditemui, Senin (16/9/2013).
Warga Cipinang Besar
Selatan ini mengatakan, kondisi tersebut membuat beberapa pedagang
memutuskan untuk menutup tokonya lebih cepat, atau bahkan kembali ke
lokasi berjualan mereka yang lama, yakni trotoar dan bahu Jalan Basuki
Rahmat.
"Sudah pernah mengeluh ke pengelola PD Pasar, tapi jawabannya cuma sabar," lanjutnya.
Sementara
itu Untung (55), mengalami hal yang sama. Perajin sekaligus pedagang
kembang hiasan ini mengaku sepinya pembeli membuatnya tidak memiliki
penghasilan hingga harus meminjam uang kepada tetangga.
"Sudah hampir Rp 1 juta utang saya. Untungnya tetangga masih percaya dan tahu kondisi saya," katanya.
Kendati
terhimpit permasalahan, Untung mengaku tetap mendukung program Pemprov
DKI untuk menata kawasan yang rawan macet. Namun, Untung berharap ada
solusi terbaik agar pedagang tak kehilangan mata pencaharian mereka.
"Kami
minta pengertian pemerintah, ini kan pemasukan utama warga yang tinggal
di sini, baik yang berdagang mainan, karpet, makanan dan minuman atau
bahkan petugas parkir," ujarnya.
Sumber :
- tribunnews.com
- detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar