Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) mengaku, merelokasi warga di Waduk Ria Rio,
Jakarta Timur, tingkat kesulitannya sama dengan merelokasi warga di
Waduk Pluit, Jakarta Utara. Meski demikian, ia tetap optimistis dapat
menyelesaikan penataan kawasan waduk itu.
"Sulitnya sama saja," ujar Jokowi kepada wartawan di Balaikota, Jakarta, pada Rabu (21/8/2013).
Meski
demikian, kata Jokowi, pihaknya tetap optimistis mampu merelokasi
sekitar 500 kepala keluarga yang bermukim di sisi timur waduk itu ke
rumah susun. Adapun rusun yang digunakan bagi relokasi warga adalah
Rusun Cipinang Besar Selatan, Rusun Pinus Elok, dan Rusun Marunda.
Meski
telah menyiapkan rusun relokasi, Jokowi mengaku belum menyentuh proses
relokasi. Pihak yang diutus, yakni wali kota dan camat, baru melakukan
tiga kali pertemuan untuk sosialisasi penataan kawasan kepada warga
target relokasi.
"Baru berbicara. Kalau sudah ada titik temu, baru saya mau sampaikan. Nanti ada berita yang ndak-ndak malah susah prosesnya," lanjut Jokowi.
Politisi
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu pun menargetkan, relokasi itu
bisa dilaksanakan tahun ini, sedangkan penataan kawasan waduk seluas
sekitar 25 hektar tersebut rampung pada tahun 2014 mendatang.
Sebelumnya,
kawasan Waduk Ria Rio akan dibangun oleh empat instansi. Sisi barat,
timur, dan utara akan dibangun oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman,
sedangkan sisi selatan akan dikerjakan oleh PT Jakarta Propertindo.
Adapun
normalisasi waduk akan dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum. Semuanya
menggunakan APBD. Kondisi yang ada kini, Waduk Ria Rio tampak tak
tertata.
Permukaannya dipenuhi tanaman eceng gondok. Sisi timur
dipenuhi permukiman kumuh. Sisi lainnya dipenuhi ilalang dan pohon
pisang. Total, kawasan itu seluas 25 hektar, sedangkan luas waduk seluas
9 hektar.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar