Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) ngotot menolak adanya bantuan tunai sebagai
kompensasi kenaikan harga BBM. Namun ketidaksetujuannya itu bukan
berarti menolak mensosialisasikan kebijakan tersebut.
"Memang
dari dulu saya tidak setuju yang tunai-tunai. Seperti yang BLSM. Tetapi
tidak setuju bukan berarti menolak," kata Joko Widodo (Jokowi) usai
ziarah di TPU Karet Bivak, Jalan Karet Pasar Baru Barat, Jakarta Pusat,
Kamis (20/6/2013)
Pemprov DKI dipastikan akan membantu sosialisasi program pemerintah tersebut. Salah satunya melalui lurah dan camat.
"Tetap
nanti programnya akan kita sosialisasikan. BLSM saya sudah kordinasi
lurah buat sosialisasi dan bantu data distribusi," lanjut Jokowi yang
mengenakan jas hitam berdasi merah ini.
Jokowi lebih memilih jika
dana BLSM diberikan secara tepat sasaran dengan pada usaha-usaha
produktif. Pihaknya pun akan mengupayakan untuk mensinergikan program
KJS dan KJP dengan program tersebut.
"Ini diupayakan sinergis dengan BLSM meski cuma 4 bulan," terang Jokowi.
Sebelumnya
Jokowi sempat melontarkan pendapat pribadinya terkait program
kompensasi kenaikan BBM tersebut. Ia mengatakan jika uang tersebut jauh
lebih efektif untuk dijadikan modal usaha produktif.
"Uang BLSM kan lumayan buat tambah modal usaha prodiktif," pungkasnya.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar