Banyak pejabat yang resah gelisah dengan gaya kepemimpinan Joko Widodo sebagai gubernur DKI. Saking usilnya, ada saja yang mereka kritisi karena dianggap terlalu berlebihan.
Pria yang akrab disapa Jokowi itu memang punya ciri khas tersendiri dalam bekerja. Dia lebih senang berada di luar kantor, keluar masuk perkampungan, menyapa warga, melihat berbagai permasalahan di satu lokasi dan mencari solusinya.
Entah karena merasa terlambat, para pejabat itu menilai Jokowi sengaja melakukan pencitraan. Padahal tak bisa dipungkiri, setiap pria kelahiran Solo itu datang ke lokasi, warga seperti terhipnotis untuk membuntutinya.
"Setiap orang kan punya gaya sendiri-sendiri," kata Jokowi kala itu. Dia coba mengesampingkan pandangan negatif soal blusukannya.
Jokowi beranggapan, tak ada gunanya menjadi seorang pejabat jika hanya duduk di balik meja. Selalu memerintahkan anak buah dan tak pernah paham masalah.
Kritikan itu rupanya belum berhenti meski Jokowi sudah enam bulan menjabat sebagai gubernur. Lagi-lagi kritik itu bukan datang dari rakyat melainkan dari pejabat di pemerintahan.
Adalah Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi yang baru-baru ini mengkritik gaya blusukan Jokowi. Meski tak menunjuk spesifik nama Jokowi kala itu, tapi Gamawan tegas mengatakan kepala daerah yang sering blusukan akan mengganggu jalannya pemerintahan.
"Sebenarnya saya mengakui turun ke lapangan bagi seorang memimpin memang diperlukan tapi jika keseringan itu jadi tidak baik. Jika seorang pemimpin, ingin melakukan blusukan harus memerlukan manajemen yang baik agar tidak mengganggu fungsi utamanya. Kalau sejak awal nanti proses fungsi manajemen berjalan baik, maka pemerintah daerah akan berjalan dengan baik pula," kritik Gamawan kala itu.
Gamawan meminta kepala daerah tidak terlalu membuang-buang waktu kerja untuk turun ke lapangan. Dia menyarankan ada baiknya dijadwalkan.
"Harus ditentukan waktu-waktunya untuk ke lapangan melakukan sosialisasi dengan masyarakat," imbaunya.
Ini bukan kali pertama Gamawan mengkritik Jokowi. Sebelumnya dia juga pernah mengkritik soal keterlambatan APBD DKI dan surat izin cuti.
Meski blusukan di mata Gamawan adalah satu kesalahan, tapi tidak untuk Wakil Presiden Boediono. Pria berkacamata itu malah memuji gaya kerja Jokowi termasuk blusukan ke kampung-kampung.
"Daerah harus mengecek di lapangan untuk program-program kompensasi terhadap masyarakat miskin. Gubernur DKI betul, kalau mau melihat ini, kita harus blusukan," ujar Boediono saat membuka rapat koordinasi nasional (rakornas) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Hotel Sahid, Jakarta, Rabu (8/5).
Berbeda dengan Gamawan, Boediono malah meminta kepala daerah lainnya mencontek gaya kerja mantan wali kota Solo itu.
Kalau atasan Pak Gamawan, Wapres Boediono malah memuji Jokowi, lalu kenapa mantan gubernur Sumatera Barat itu malah mencibir?
Sumber :
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar