Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyatakan telah memiliki konsep
untuk penataan kampung Kelurahan Petogogan, Jakarta Selatan. Adapun
konsep yang dipilih adalah Upgrading Slum Area.
"Upgrading
slum area, kira-kira begitu," kata Jokowi, di Saharjo, Tebet, Jakarta
Selatan, Kamis (9/5/2013). Lebih lanjut Jokowi menjelaskan kalau penataan kampung Petogogan tidak memiliki konsep
khusus tersendiri. Penataan itu untuk mewujudkan sebuah kampung hijau
dengan infrastruktur yang tertata, septic tank komunal dan dengan drainase yang ideal.
Sementara
itu untuk penataannya, Pemprov DKI menggunakan Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah (APBD) DKI 2013 secara penuh. "Jadi, memang tidak ada
tema khusus, yang penting semuanya ideal dan nanti semuanya pakai APBD
penuh," kata Jokowi.
Program penataan kampung akan menyasar
sekitar 38 titik. Semuanya kini terus diproses sebelum nantinya segera
dieksekusi. Proses perbaikan kampung itu akan dilakukan secara bertahap
mulai tahun depan dengan sepuluh konsep yang sudah ia persiapkan. Untuk
melakukan upgrade terhadap kampung-kampung kumuh itu, diperlukan dana
sebesar Rp 30 miliar hingga Rp 50 miliar per kampung.
Kampung yang
akan ditata itu akan dilengkapi dengan ruang terbuka hijau,
perpustakaan, dan drainase yang baik. Desain-desain kampung itu juga
dikerjakan oleh beberapa arsitek swasta dan dari perguruan tinggi
negeri.
Secara keseluruhan, ada sepuluh desain penataan kampung
yang telah diwacanakan oleh Jokowi. Desain-desain penataan kampung
antara lain meliputi Kampung Protein di Tegalparang; Kampung Stasiun di
Bukit Duri; Kampung Herbal dan Kampung Platform di Manggarai, Jakarta
Selatan; Kampung Shopping di Poncol, Jakarta Selatan; Kampung Ikan di
Penjaringan, Jakarta Utara; Kampung Kampus di Tomang, Jakarta Barat;
Kampung Backpacker di Kebon Sirih, Jakarta Pusat; Kampung Tekstil di
Kebon Kacang, Tanah Abang; serta Kampung CBD di Karet.
Sumber :
megapolitan.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar