Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku optimis dapat merelokasi
sekitar 7.000 kepala keluarga (KK) bantaran Waduk Pluit, Jakarta Utara.
Terlebih, Jokowi telah bertemu warga bantaran Waduk Pluit sebanyak 10
kali terkait dengan rencana relokasi. Relokasi ini bertujuan
menormalisasi waduk yang tertutup rumah sekitar 20 hektar.
"Sudah
bisa dipastikan semua mau direlokasi. Hanya solusinya beda-beda," kata
Jokowi di Saharjo, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (9/5/2013).
Saat
ini, konsep relokasi yang dimiliki oleh Pemprov DKI dan warga bantara
Waduk Pluit berbeda. Oleh karena itu, Jokowi berencana segera menyamakan
konsep warga dan Pemprov DKI Jakarta. Saat ini, pemda berencana
merelokasi mereka ke rumah susun (rusun) Muara Baru seluas 2,3 Hektar.
Rencananya,
Pemprov DKI akan membeli lahan baru di dekat kawasan itu seluas 6
hektar. Penambahan lahan tesebut, lanjut Jokowi, bertujuan untuk dapat
menampung ribuan warga bantaran Waduk Pluit yang akan direlokasi.
Menurut Alumnus Universitas Gadjah Mada Yogyakarta itu, lahan seluas 2,3
hektar baru cukup untuk menampung 700 warga saja.
"Sekarang yang
setuju direlokasi baru 1.200 KK. Semua itu berjalan bertahap. Yang
jelas, 8 meter dari waduk kan untuk penghijauan juga. Jadi, sudah tidak
bisa diganggu gugat, memang harus direlokasi," kata Jokowi.
Sumber :
megapolitan.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar