Senin, 06 Mei 2013

Jokowi Bicara MRT: Minta Dukungan SKPD hingga Penolakan Warga Fatmawati

Proyek Mass Rapid Transit (MRT) sudah diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Jokowi pada pekan lalu. Jokowi mendorong jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) mendukung agar proyek MRT lancar hingga merespon penolakan warga Fatmawati.
"Saya ingin bicara MRT yang sudah kita putuskan, tentang kontraktor yang sudah ada, saya minta semua wilayah yang dilewati, dinas yang berkaitan harus bergerak, baik di Lebak Bulus, Fatmawati. Besok kalau kntraktor mau mulai, lapangan sudah mulai," jelas Jokowi.
Hal itu dikatakan Jokowi dalam pertemuan dengan SKPD di Balai Agung, Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (6/5/2013).
Jokowi mencontohkan mengenai masalah di Terminal Lebak Bulus mengenai penolakan sopir angkutan kota. Itu adalah masalah komunikasi dengan masyarakat.
"Ini masalah komunikasi masyarakat, ada penolakan supir angkot atau yang lain, pendekatan harus dimulai. Beri penjelasan. Kalau ada problem besar, yang perlu saya dan wagub perlu masuk. Ndak apa-apa, saya akan masuk. Ini pekerjaan besar," jelas dia.
Jokowi juga menjelaskan, persiapan pengalihan arus lalu lintas karena proyek MRT juga sudah disiapkan. Termasuk mendelegasikan wewenang pengalihan arus pada Dinas Perhubungan, juga pada lurah dan camat setempat.
"Dishub sudah siap untuk pengalihan arus. Masalah teknis, pendelegasian kita serahkan ke Pak Camat. Jangan sampai ada yang nggak ikut, semua harus ikut. Baik di Fatmawati, harus bergerak karena ada sedikit penolakan," jelas mantan Wali Kota Solo ini.
Penolakan warga Fatmawati, Jokowi yakin sejatinya hanya segelintir saja. Masih banyak warga Fatmawati yang setuju atas pembangunan MRT ini.
"Di Fatmawati, yang menolak di pinggir jalan, dicek aja yang di dalam. Saya yakin semuanya setuju. Jangan sampai gara-gara penolakan seperti itu karena nggak semua Dinas, SKPD, camat, lurah nggak keroyok masalah itu, masalah nggak selesai-selesai. Semua SKPD harus beri dukungan pada proyek ini," tegas Jokowi.

Sumber :
news.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar