Selasa, 19 Maret 2013

Jokowi Optimis Kemacetan Jakarta Bisa Terurai

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tidak menampik jika kemacetan masih terjadi di sebagian besar wilayah yang dipimpinnya. Namun, ia optimis persoalan itu akan terselesaikan seiring dengan beragam kebijakan yang ia ciptakan untuk mengurai kemacetan di Jakarta.
"Kerja harus optimis. Masa pesimis?" jawab Jokowi, panggilan Joko Widodo, ketika ditanya optimisme-nya soal penyelesaian masalah kemacetan di Jakarta, ditemui usai menghadiri Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Fungsi Lalu Lintas di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (19/3/2013).
Bentuk optimisme-nya diwujudkan dalam bentuk apa? "Ya, dengan yang riil. MRT (Mass Rapid Transit) dimulai, kemudian Monorel dimulai, angkutan massal juga dimulai. Kan kelihatan, harapan masyarakat muncul."
"Sisi lapangan, lantas (lalu lintas, Red) juga dikerjain semua, dibantu Satpol (PP), Dishub dan lain-lain, kalau bergerak semua akan menimbulkan harapan," papar mantan Walikota Solo itu.
Sisi lapangan, lanjut Jokowi, harus diproses secara matang antara Polda Metro Jaya dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Jika belum matang, pasangan Wakil Gubernur Basuki Thajaja Purnama alias Ahok itu belum mau memutuskan pemberlakuan sistem ganjil-genap.
"Hitungan kita, ganjil-genap bisa ngurangin 43 persen penggunaan mobil pribadi. Warga yang biasanya pakai mobil pribadi mau lari kemana kalau nggak ada busway? Makanya harus dihitung kurang busway-nya berapa. Hitungannya pasti saya minta," bilang Jokowi.
Jokowi mengimbau agar warga DKI Jakarta mendukung pemerintah untuk mengurai kemacetan di Jakarta. Tanpa dukungan masyarakat, katanya, Jakarta akan tetap dikenal sebagai kota macet.
"(Kemacetan) itu masalahnya kompleks. Masyarakat sendiri tiap hari beli mobil, gimana? Budaya tertib di jalan tidak dijalankan dengan baik juga gimana? Nggak bisa kita menyalahkan polantas, menyalahkan sendiri. Semua harus bergerak kalau memang pengen Jakarta rapi, tertib. Semua harus bergerak sama-sama memberi dukungan," imbau Jokowi.
Sementara itu, tutur Jokowi, nasib MRT akan diputuskan tak lama lagi. "Bulan ini kita putuskan MRT setelah RUPS. Monorel juga. Dokumennya saya terima, berangkat. Bolanya tidak di saya," tandasnya.


Sumber :
jakarta.tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar