Surat para relawan yang tergabung dalam Kelompok Kerja Tim Transisi Jokowi-JK
kepada Joko Widodo selaku presiden terpilih bocor ke publik.
Surat yang
intinya melaporkan perkembangan relawan di Tim Transisi itu juga berisi
tidak jalannya pokja yang berada di bawah tanggung jawab beberapa
deputi.
Tercatat sebagai nomor surat ISTIMEWA, surat relawan
bertanggal 5 September 2014 yang ditujukan kepada Ir. Joko Widodo
Presiden RI 2014-2019 berisi laporan perkembangan terkahir para relawan
Jokowi-JK di Tim Transisi Jokowi-JK.
Mereka berasal dari 15
organisasi relawan. Surat itu ditandatangani oleh delapan relawan.
Mereka ialah Reinhard Parapat (KIB), Joko (Duta Jokowi), Roni (Kornas
Jokowi), Alpha (EP For Jokowi) Sihol Manulang (Bara JP)Noel (Jokowi
Mania), Erwin Usman (Pospera), Pitono (RPJB), Ririn (Seknas), Budi Arie
(Projo), Panel (PIR), Hendrik (Almisbat), Ferdi Hasan (Pospera), dan
Marthin (Alumni PT).
"Kami berterimakasih atas kepercayaan Bapak
kepada kami (para relawan) untuk tidak membubarkan diri dan meminta agar
mengawal dan juga mengawasi program-program Jokowi-JK yang pro rakyat
kedepan, khususnya penugasan kami untuk terlibat di Kantor Transisi
secara aktif," demikian bunyi butir pertama surat itu.
Selanjutnya
mereka memberitahukan bahwa sejak 4 Agustus 2014 atau saat diminta
memperkuat Kantor Transisi, penerimaan atas kehadiran mereka baru
terealisasi pada 27 Agustus 2014. Saat itu terjadi pertemuan antara Para
Relawan dengan Rini Sumarno, yang didampingi para deputi, yakni Andi
Widjajanto, Anis Baswedan, Hasto Kristyanto dan Akbar Faisal, Mereka,
tulis para relawan, sepakat untuk menerima ke-88 relawan bergabung ke
dalam 21 Kelompok Kerja (Pokja) di Tim Transisi Jokow-JK.
Dari
informasi para relawan yang dilibatkan secara aktif, ada beberapa pokja
yang berjalan dengan baik. Pokja yang berjalan dengan baik itu berada di
bawah Deputi Hasto Kristianto dan Deputi Anis Baswedan. Pokja-pokja itu
ialah APBN, Pertanian, Kesehatan, Pendidikan, Penanggulangan
Kemiskinan, Energi, Pengembangan Pedesaan, Politik Legislasi, Industri
Kreatif, Lembaga Kepresidenan, dan Nelayan.
"Sedangkan para
relawan yang berada dalam pokja di bawah Deputi Andi Widjajanto dan
Akbar Faisal, sampai surat ini disampaikan kepada Bapak, tidak pernah
dilibatkan maupun diundang dalam pertemuan," tulis mereka.
Pokja
yang berada di bawah tanggung jawab Andi dan Akbar itu ialah
Infrastruktur, Inovasi Kabupaten/Kota, Pertahanan, Hubungan Luar Negeri,
Perencanaan Perundanga-Undangan, Perumahan Rakyat, Transportasi Publik,
dan Reformasi Birokrasi.
Khusus hal yang terkait isu Hukum dan
HAM yang diusulkan untuk dijadikan Pokja tersendiri, hingga para relawan
ditempatkan belum juga mendapat kepastiaan dan kejelasan. Para relawan
yang diusulkan ialah Ifdhal Kasim, Fredi Alex D, Dorma H. Sinaga, dan
Margiyono.
"Kita sudah menginformasi baik secara pesan tertulis
(elektronik) maupun lisan, hingga 4 September 2014 belum juga
mendapatkan tanggapan. Padahal waktu yang dimiliki sangatlah terbatas,
di mana Pokja-Pokja harus sudah selesai pada tanggal 15 September 2014
ini," tulis mereka lagi.
Oleh sebab itu mereka menyampaikan untuk
melaporkan semua perkembangan konsep dan gagasan yang dibuat Tim Pokja
Relawan secara terpisah saja. Sikap itu mereka ambil apabila ternyata
hasil kerja dan pemikiran mereka tidak diakomodasi dalam konsep yang
dibuat “Kantor Transisi” "Demikian surat laporan perkembangan Pokja
Relawan ini disampaikan untuk kepentingan Rakyat dan juga memastikan
visi dan misi program-program Pemerintahan Jokowi-JK kedepan sudah
sesuai dengan apa yang dikampanyekan Bapak dalam Pilpres 2014 lalu, dan
atas perhatian dan arahannya diucapkan terimkasih," demikian kata mereka
menutuo surat itu. [tribun]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar