Sabtu, 20 September 2014

Publik Agak Trauma Dengan Menteri dari Partai Politik

Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan bahwa 16 kementerian di kabinetnya akan diduduki oleh orang-oang profesional kalangan partai politik. Sosiolog politik Arie Sujito menyatakan bahwa Jokowi tak akan main-main dalam menunjuk pembantunya.
"Kita harus yakin bahwa Jokowi tetap mengedepankan profesionalitas dalam memilih menterinya. Memang harus diakui ketika diumumkan menteri dari parpol, ada pihak yang kecewa. Itu karena publik agak trauma dengan menteri dari parpol," ujar Arie saat berbincang melalui sambungan telepon, Sabtu (20/9/2014).
Penyebab kekecewaan publik tersebut adalah karena pola transaksional oleh pemerintahan sebelum-sebelumnya. Banyak sekali menteri dari partai politik kemudian bekerja tak maksimal.
"Tapi di sisi lain ada juga orang profesional yang kebetulan berpartai. Saya tidak bisa sebutkan siapa-siapa itu. Tetapi yang perlu diingat adalah Jokowi menyatakan bahwa menterinya yang berasal dari parpol harus melepas jabatan struktural di partainya," imbuh Arie.
Untuk mencegah kekecewaan publik, maka masyarakat juga diminta memberikan usulan nama profesional dari partai politik. Jokowi pun telah meminta kepada seluruh partai politik untuk menyiapkan kader-kader yang profesional untuk disodorkan.
Hingga kini belum ada partai politik yang secara resmi menyodorkan nama kepada Jokowi atau pun Jusuf Kalla setelah pengumuman jumlah kementerian. Namun masyarakat dapat memberikan usulan yang salah satunya adalah dengan mengakses situs www.seleksimenteri.com atau pun menghadiri diskusi umum di sini.  [detik]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar