Salah satu orang yang ingin agar Megawati
Soekarnoputri kembali menjadi ketua umum Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan adalah Presiden Terpilih Joko Widodo. Sekertaris Jenderal
PDIP, Tjahjo Kumolo mengungkapkan hal itu karena Jokowi ingin lebih
diperhatikan oleh partai ketika menjalankan pemerintahan hingga lima
tahun mendatang.
"Di samping permintaan DPD memang kemarin dalam
paparan Pak Jokowi beliau ingin ada perhatian, ada dukungan dari partai,
maka Jokowi melempar Ibu Mega tetap memimpin partai ini 5 tahun ke
depan," kata Tjahjo di sela Rakernas PDIP di Marina Convention Center
(MCC) Semarang, Sabtu 20 September 2014.
Perhatian tersebut, kata
Tjahjo agar PDIP yang dipimpin Megawati bisa membantu memuluskan
program kerjanya selama lima tahun Jokowi menjabat sebagai Presiden.
Meski
begitu, kata Tjahjo, pembahasan lebih lanjut mengenai penetapan kembali
Megawati sebagai ketua umum akan dibahas lebih lanjut dalam forum
Kongres tahun 2015 mendatang.
"Itu hanya beberapa rekomendasi Rakernas. Tentunya nanti kita pertajam dalam keputusan Kongres," kata dia.
Selain
itu, pandangan umum 33 ketua DPD dalam rapat tadi malam di rumah Ketua
DPD Jawa Tengah, Heru Sudjatmoko, selain Megawati menjadi ketua umum,
ada satu butir keputusan lainnya yaitu mendukung sepenuhnya pemerintahan
Jokowi-JK, terhitung sejak 20 Oktober 2014.
"Maka PDIP akan
konsisten melaksanakan, mengamankan dan mendukung kebijakan-kebijakan
pro rakyat pemerintahan Jokowi-JK," kata Tjahjo.
Sementara,
ketika disinggung masalah regenerasi, Tjahjo menekankan bahwa usulan
Megawati sebagai ketua umum bukan berarti tak ada regeenerasi dalam
PDIP. Menurutnya, regenerasi partainya tidak bisa diukur hanya dalam
jajaran ketua umum saja, namun di semua tingkatan. Misalnya, regenerasi
itu terjadi di tingkat pengurus cabang, ketua DPD, dan ketua DPRD
tingkat kabupaten kota.
"Di sana banyak yang muda-muda.
Pengertian regenerasi jangan dilihat dari satu struktur saja, tapi
secara komprehensif," ujarnya.
Menurutnya, jabatan ketua umum
yang diemban Megawati tidak bisa dilihat hanya sebagai struktur saja,
tetapi sebuah perjuangan panjang bagaimana membangun sebuah partai.
"Ini
proses perjuangan, ada proses sejarah sejak PNI sampai PDI Perjuangan
yang dibidani bu Mega dan senior-senior, sampai kongres keempat yang
akan diselenggarakan April tahun depan," kata Tjahjo. [vivanews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar