PAN merupakan satu dari dua partai politik (parpol) Koalisi Merah Putih
yang menghadiri Rakernas PDIP di Semarang, Jawa Tengah. Presiden
Terpilih Joko Widodo (Jokowi) bahkan yakin merapatnya PAN dan PPP ke
barisannya adalah satu langkah pasti, tak ada istilah koalisi permanen
dalam politik.
Menanggapi pernyataan Jokowi, PAN menyatakan saat
ini partainya sedang menjalani fase politik tertentu.
Terbangnya Wakil
Ketua Umum PAN Dradjad Wibowo ke hajatan PDIP di Marina Convention
Center Semarang adalah salah satu dari fase itu. Fase ini akan berujung
pada sebuah momentum.
"Semuanya ini kan ada momentum dan fase.
Kalau ada fase dan momentum, maka yang kemarin adalah fase kita
menghadiri Rakernas PDIP sebagai solidaritas perkawanan dengan PDIP.
Sikap politik boleh berbeda tapi dalam silaturahim tetap kita
kedepankan," kata Sekretaris Jenderal PAN Taufik Kurniawan saat
berbincang dengan detikcom, Minggu (20/9/2014).
Fase politik yang
berujung pada momentum? Apa gerangan yang dimaksud Taufik sebagai
momentum itu? Apakah sikap PAN akan sesuai dengan keyakinan Jokowi,
yakni merapat ke kubunya?
"Masalah ada pandangan termasuk dari
Pak Jokowi, tentunya kami tidak bisa mengatakan sekarang atau
berandai-andai lebih jauh (soal momentum yang menjadi ujung dari fase
itu)," kata Taufik.
Tak lama sebelum peristiwa datangnya PAN dan
PPP ke Rakernas PDIP, berhembus juga isu pemerintahan Jokowi-JK
menyediakan dua kursi untuk kader asal Koalisi Merah Putih. PAN sebagai
anggota Koalisi Merah Putih tak bisa langsung menyatakan kesediaannya
untuk duduk di pemerintahan Jokowi-JK nantinya.
"Tentunya tanpa
lebih dahulu kami bisa mengiyakan atau menyatakan kesediaan soal itu,
kami posisiya masih di Koalisi Merah Putih. Tapi kami mengeprasiasi
komunikasi yang terjalin tanpa jothakan ('perang dingin') dalam bahasa Jawanya, meski berbeda pandangan politik," kata Taufik.
Hadirnya PAN dalam hajatan PDIP atau partai-partai lain bukanlah hal
baru. Taufik mencontohkan, dirinya juga pernah menjadi utusan PAN untuk
menghadiri Kongres PDIP di Bali beberapa tahun silam. Padahal kala itu,
PAN sedang berposisi sebagai anggota Kabinet Indonesia Bersatu pimpinan
Presiden SBY.
Jokowi sendiri, usai balik dari Rakernas PDIP di
Semarang, menyatakan tak ada istilah koalisi permanen. Jokowi merujuk
pada realitas politik yang nampak dan dihadapi.
"Koalisi permanen
itu nggak ada dalam politik. Kita harus ngomong realitas politik," ujar
Jokowi sambil tersenyum di Rumah Dinas Gubernur DKI, Taman Suropati,
Menteng, Jakarta Pusat.
Jokowi bahkan menyatakan proses
merapatnya PPP dan PAN merupakan kepastian. "Nanti dilihat, saya kira
dalam seminggu ini akan kelihatan. Akan ada kepastian tapi ini masih
dalam proses. Tapi pasti," kata Jokowi. [detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar