Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa ingin tetap
dekat dengan rakyat, sehingga dalam perjalanannya dari rumah pribadi di
Solo menuju ke Balai Desa Jati, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar,
Jawa Tengah, yang berjarak sekitar 20 kilometer sempat berhenti tiga
kali.
"Saya agak terkejut dalam perjalanan menuju ke Balai Desa Jati,
karena sepanjang jalan yang dilalui banyak warga yang berdiri dipinggir
jalan dan saya sempat berhenti tiga kali," katanya, Sabtu (13/9/2014).
Mantan
Walikota Surakarta, Jawa Tengah, itu mengatakan bahwa sengaja berhenti
di Palur dan Jaten untuk bertemu dengan masyarakat dan berjabat tangan.
"Ya,
memang dalam berhenti secara mendadak ini sempat membuat kaget juga
Paspanpres yang mengawal saya, tapi itu tidak apa-apa anggaplah
latihan," kata Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta tersebut.
Jokowi mengatakan, selaku presiden ada aturannya tersendiri
mengenai tatacaranya, dan standarnya di semua negara hampir sama untuk
mengamankan kepala negara/kepala pemerintahannya.
Bahkan, menurut
dia, urusan makan saja juga diperiksa karena tidak bisa sembarang
makan. Oleh karena, ia mengakui, kalau presiden sampai sakit, maka juga
akan berpengaruh padahal-hal lainnya.
"Ya, Presidennya masuk
angin, ekonominya juga bisa masuk angin. Untuk itu semuanya harus
memahami, tetapi yang jelas saya tidak mau tidak dekat dengan rakyat,"
kata Jokowi.
Ia menimpali, "Sesuai aturan, presiden minimal harus berjarak tiga
meter untuk bertemu dengan rakyatnya, tetapi itu semuanya tidak ada
masalah, dan Paspanpres yang jaga itu semua sudah pilihan dan terlatih."
Jokowi dalam kunjungannya itu disertai oleh ibunya, Sujiatmi
Notomihardjo, dan sang paman Miyono beserta rombongan guna menghadiri
silaturahim dengan ribuan masa pendukungnya. [antara]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar