Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla siap melunasi
janji politik selama kampanye Pilpres 2014 bersama Presiden terpilih
Joko Widodo (Jokowi). Pasangan pemenang Pilpres itu melunasi utang
kampanye melalui kerja nyata, bukan pidato.
"Mengemban amanah tidak mudah karena bangsa ini banyak kekurangan. Untuk
itu janji harus ditepati. Janji itu hutang publik, Insya Allah janji
itu dilunasi, bukannya dengan pidato," kata Jusuf Kalla saat menghadiri
Silaturahmi dan Halal Bihalal Pengurus Wilayah Muslimat Nahdlatul Ulama
(NU) Jawa Timur di Ponpes Bahrul Maghfiroh, Kota Malang, Jawa Timur,
Sabtu (13/9/2014).
Silaturahmi dan Halal Bihalal Pengurus Wilayah Muslimat Jatim itu
dihadiri Pengasuh Pesantren Al Hikam, Malang, KH Hasyim Muzadi, Khofifah
Indar Parawansa, Mantan Gubernur Jatim Imam Utomo, dan ribuan warga NU
di Jatim.
JK menyatakan target utama pemerintahan mendatang adalah mewujudkan
kesejahteraan rakyat melalui peningkatan ekonomi. Dengan meningkatnya
ekonomi, pendidikan dipastikan maju pesat.
"Kebutuhan bangsa sangat banyak, hal pertama yang harus dilakukan adalah
memperbaiki ekonomi untuk menyelesaikan semua masalah. Tanpa ekonomi
yang baik, tidak bisa menyelesaikan pendidikan, kesehatan, pertanian,
perdagangan, industri dan infrastruktur," katanya.
Namun demikian, di berkata, untuk meningkatkan ekonomi bangsa dibutuhkan
kerjasama dan dukungan masyarakat, termasuk dari Muslimat NU. Ormas
Islam terbesar di Indonesia itu sudah berperan besar di bidang
pendidikan keagamaan, tapi upaya tersebut masih perlu ditambah dengan
meningkatkan keseimbangan di bidang ekonomi.
JK menegaskan selama ini pendidikan pesantren selalu menjadi bagian dari
pendidikan nasional. Hal itu sesuai Undang-Undang Sisdiknas yang
menyebutkan tidak ada perbedaan antara pendidikan umum dan pesantren.
Meski demikian, kata JK, pendidikan pesantren masih perlu perbaikan
struktur agar ada keseimbangan, tidak hanya menekankan keagamaan.
"Pendidikan umum dan pesantren bagian dari kebutuhan kita. Pendidikan di
pesantren tergolong murah bahkan gratis karena disokong usaha
perdagangan. Oleh karena itu umat harus dibina keagamaannya, tapi juga
dibekali dengan keterampilan bisnis dan ekonomi," ujarnya.
Untuk itu, JK mengajak semua elemen masyarakat bersama-sama membangun
ekonomi bangsa. Ke depan, JK berjanji membantu Pengurus Pusat Muslimat
dan Nahdlatul Ulama dalam mengembangkan pendidikan, perdagangan dan perindustrian agar memiliki nilai lebih.
Masalah kemiskinan yang dihadapi sekarang bisa diselesaikan melalui
peran aktif masyarakat. Caranya, menciptakan keseimbangan dunia dan
akhirat agar bangsa ini bisa maju dan tidak ketinggalan dalam bidang
ekonomi dengan negara lain.
"Selama ini kita selalu menjadi konsumen. Dengan mengembangkan
pertanian, perdagangan, perindustrian, bisnis, usaha kreatif, dan
infrastruktur, maka kita akan memiliki nilai lebih," tutur JK. [metrotvnews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar