ORANG se-DKI paling benci pada Wagub Ahok mungkin hanya HAJI Lulung,
Wakil Ketua DPRD Jakarta dari PPP. Omongan ceplas-ceplos calon pengganti
Jokowi ini bikin dia empet. Terakhir, gara-gara Ahok bilang bahwa DPRD
suka memperbudak Kepala Daerah, HAJI Lulung mau menginterpelasi.
Berhasilkah? Ahok memang ceplas-ceplos dan terkesan galak seperti Ali
Sadikin dulu. Tapi itu semua kan demi Jakarta, dan segalak-galak dia
belum pernah sampai tempeleng orang.
HAJI Lulung kembali bikin berita.
Setelah mobil Lambhorgininya
disorot media gara-gara pajaknya belum beres, kini dia ketemu lagi
dengan “musuh bebuyutan”-nya, Ahok Wagub DKI. Dia mencak-mencak karena
bakal pengganti Jokowi ini bilang bahwa DPRD suka memperbudak Kepala
Daerah. Makanya politisi PPP ini sedang menggalang suara untuk
“membinasakan” Ahok dari kursi DKI.
Kenapa HAJI Lulung tersinggung pernya? Apa dia termasuk bagian yang
suka memperbudak Kepala Daerah itu?. Apa sih makna “memperbudak” itu
sebetulnya? Apakah DPRD DKI pernah bertindak seperti DPRD Sawahlunto
(Sumbar), yakni minta setoran Rp 250 juta per anggota dewan jika calon
walikota (Koran Tempo kemarin) mau menang? Kalau tidak pernah, sebaiknya
diam sajalah Bro!
HAJI Lulung ini pernah menyarankan Ahok periksa ke dokter jiwa.
Padahal ceplas-ceplos dan galaknya mantan Bupati Bangka Belitung ini
demi kebaikan Jakarta. Bagaimana Ahok tak gebrak meja dan ngomong keras,
sudah hampir 2 tahun pejabat DKI diajak menuju Jakarta Baru, tapi masih
kerja pakai pola lama yang suka mbathi. Sudah banyak pejabat yang
dipecat, tapi masih juga cari celah untuk dapat untung.
Sikap Ahok yang galak dan keras mengingatkan pada Gubernur Ali
Sadikin saat memimpin Jakarta dulu (1966-1977). Jendral KKO dari
Sumedang ini tak hanya tegas, ceplas-ceplos, tapi bila kebangetan,
tempeleng orang juga pernah. Sedangkan Ahok, segalak-galaknya dia selama
ini, belum ada kabarnya dia sampai tempeleng orang.
Ali Sadikin dulu juga dibenci orang, tapi sekian waktu kemudian orang
menyadari bahwa semua itu demi Jakarta. Ahok semoga seperti itu juga.
Setelah lengser dari DKI Oktober 2017, rakyat Ibukota mengenangnya
sebagai gubernur yang sukses membenahi Jakarta. [Pos Kota]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar