Sabtu, 13 September 2014

Biar Ahok Tampak Galak Belum Tempeleng Orang

ORANG se-DKI paling benci pada Wagub Ahok mungkin hanya HAJI Lulung, Wakil Ketua DPRD Jakarta dari PPP. Omongan ceplas-ceplos calon pengganti Jokowi ini  bikin dia empet. Terakhir, gara-gara Ahok bilang bahwa DPRD suka memperbudak Kepala Daerah, HAJI Lulung mau menginterpelasi. Berhasilkah? Ahok memang ceplas-ceplos dan terkesan galak seperti Ali Sadikin dulu. Tapi itu semua kan demi Jakarta, dan segalak-galak dia belum pernah sampai tempeleng orang.
HAJI Lulung kembali bikin berita.
Setelah mobil Lambhorgininya disorot media gara-gara pajaknya belum beres, kini dia ketemu lagi dengan “musuh bebuyutan”-nya, Ahok Wagub DKI. Dia mencak-mencak karena bakal pengganti Jokowi ini bilang bahwa DPRD suka memperbudak Kepala Daerah. Makanya politisi PPP ini sedang menggalang suara untuk “membinasakan” Ahok dari kursi DKI.
Kenapa HAJI Lulung tersinggung pernya? Apa dia termasuk bagian yang suka memperbudak Kepala Daerah itu?. Apa sih makna “memperbudak” itu sebetulnya? Apakah DPRD DKI pernah bertindak seperti DPRD Sawahlunto (Sumbar), yakni minta setoran Rp 250 juta per anggota dewan jika calon walikota (Koran Tempo kemarin) mau menang? Kalau tidak pernah, sebaiknya diam sajalah Bro!
HAJI Lulung ini pernah menyarankan Ahok periksa ke dokter jiwa. Padahal ceplas-ceplos dan galaknya mantan Bupati Bangka Belitung ini demi kebaikan Jakarta. Bagaimana Ahok tak gebrak meja dan ngomong keras, sudah hampir 2 tahun pejabat DKI diajak menuju Jakarta Baru, tapi masih kerja pakai pola lama yang suka mbathi. Sudah banyak pejabat yang dipecat, tapi masih juga cari celah untuk dapat untung.
Sikap Ahok yang galak dan keras mengingatkan pada Gubernur Ali Sadikin saat memimpin Jakarta dulu (1966-1977). Jendral KKO dari Sumedang ini tak hanya tegas, ceplas-ceplos, tapi bila kebangetan, tempeleng orang juga pernah. Sedangkan Ahok, segalak-galaknya dia selama ini, belum ada kabarnya dia sampai tempeleng orang.
Ali Sadikin dulu juga dibenci orang, tapi sekian waktu kemudian orang menyadari bahwa semua itu demi Jakarta. Ahok semoga seperti itu juga. Setelah lengser dari DKI Oktober 2017, rakyat Ibukota mengenangnya sebagai gubernur yang sukses membenahi Jakarta.  [Pos Kota]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar