Selasa, 23 September 2014

Jokowi Seleksi 40 Profesional untuk Masuk Kabinet

Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dan wakil presiden Jusuf Kalla (JK) siap menyeleksi 40 profesional dari berbagai ahli disiplin ilmu untuk dijadikan sebagai menteri kabinet pemerintahan mendatang.Mereka merupakan saringan dari 800 calon yang masuk radar intaian Tim transisi.
Deputi Tim transisi bidang aristektur kabinet Andi Widjajanto, mengatakan dalam penyeleksian calon menteri, timnya menggunakan partisipasi publik dalam mengajukan setiap nama calon kandidat menteri. "Awalnya sekitar 800 an, sekarang tinggal 200," ujar dia di rumah transisi, Selasa (23/9/2014).
Kemudian seorang head hunter atau ketua yang dipilih Tim transisi memilahnya menjadi tiga bagian yang dihitung berdasarkan rekam jejak masing-masing kandidat. Tier satu diisi calon yang telah mencapai puncak dalam kariernya, sementara dua tier lainnya diisi kalangan profesional dan perwakilan partai. "Nah, yang dilihat pak Jokowi itu tier satu," kata dia.

Khusus tier satu ungkap Andi, tak kurang dari 40 profesional masuk dalam radar utama seleksi presiden terpilih Jokowi. Mereka sengaja telah disiapkan mantan walikota Solo itu untuk mengisi pos Menteri. "100 persen profesional untuk mencari yang 18, sementara yang 16 (menteri dari partai) saya tidak tahu," ujarnya. Sementara dua tier sisanya, penetapan nama Menteri sepenuhnya diserahkan kepada tim.
Andi menyatakan dalam seleksi calon menteri, semua kandidat yang masuk tahap awal bakal melalui uji publik yang ketat, sementara penetapannya langsung di bawah instruksi Jokowi. "Saya tidak tahu prosesnya bagaimana," paparnya.
Putra mantan politikus senior PDIP Theo Safei itu mengaku belum mengetahui siapa saja yang telah dinyatakan lulus. Tim masih menunggu penyelarasan dari tiap pojka untuk selanjutnya dilaporkan ke presiden terpilih Jokowi. "Ibu Rini minggu ini akan memberikan instruksi apa saja yang harus dilakukan," kata dia.
Akbar Faisal, Deputi Tim transisi lainnya menambahkan saat ini pokja kabinet masih menyelaraskan nama kelembagaan atau kabinet yang dipersiapkan untuk pemerintahan mendatang. "Mengganti nama itu bukan persoalan mudah, ada beban anggaran juga, plang nama segala macam, sementara kita akan melakukan penghematan," ujarnya.
Seperti diketahui Gubernur DKI Jakarta itu telah membocorkan nama kabinet untuk pemerintah mendatang, meskipun tidak secara pasti menyebut namanya, namun Jokowi membocorkan beberapa nama diantaranya seperti Kabinet Kerja dan Perubahan, Kabinet Kerja Trisakti, sementara empat nama lainnya masih rahasia.
Rencananya, Jokowi mengatakan, akan mempertahankan jumlah 34 kementerian, seperti pada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. Hanya nomenklaturnya saja yang akan diubah.  [tempo]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar