Selasa, 23 September 2014

Jokowi: Waktu Bongkar Muat Maksimal 4 Hari

Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) mengatakan akan membenahi semua pelabuhan di Indonesia. Salah satu yang dibenahi adalah dwelling time atau waktu tunggu kapal sejak bersandar hingga barang keluar pintu pelabuhan.
Jokowi menargetkan dwelling time lebih cepat dari 5,2 hari, seperti yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, saat ini.
"Targetnya saya ingin empat hari," kata Jokowi di kantor PT Pelindo II, Jakarta Utara, Selasa (23/9/2014).
Namun Jokowi tidak menyebutkan sampai kapan target itu bisa dicapai. Menurut Jokowi, persoalan dwelling time bukan karena membeludaknya kapasitas pelabuhan, melainkan proses perizinan yang lama.
"Pengurusan dokumen ada yang dua minggu, ada yang 10 hari, ini yang harus dibenahi, bukan pelabuhannya," ujarnya. Jokowi mengaku punya jurus jitu menyelesaikan persoalan dwelling time. Namun Jokowi enggan membeberkannya saat ini. "Nanti saja setelah dilantik."
Selain membenahi dwelling time, Jokowi menginginkan pembangunan Pelabuhan Kalibaru dikebut. Pelabuhan itu harus selesai pada 2018 karena bakal menambah daya tampung Tanjung Priok dari 6 juta Twenty-foot equivalent units (TEUs) menjadi 15 juta TEUs. "Kapasitasnya harus naik dua kali lipat, makanya harus dikebut."
Dwelling time yang cukup panjang menyebabkan pengusaha menanggung beban biaya bongkar-muat lebih besar. Selain itu, antrean serta penyusunan peti kemas menjadi tidak tertib. Kondisi ini diperburuk oleh perilaku sebagian pemilik peti kemas yang tidak mau menyewa gudang dan membiarkan barangnya menumpuk di pelabuhan.  [tempo]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar