Selasa, 23 September 2014

Jokowi Sudah Mundur sebagai Gubernur DKI dan Enggan Ditanya Soal DKI

Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) menegaskan sudah mundur dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. "Wong sudah mundur. Suratnya, kan, sudah di sana berapa minggu yang lalu," kata Jokowi di Jakarta, Senin (22/9/2014).
Jokowi telah menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada DPRD Jakarta yang ditembuskan ke Kementerian Dalam Negeri pada awal September lalu.
Namun hingga kini DPRD belum juga membahas surat pengunduran diri tersebut untuk kemudian diteruskan ke Kementerian Dalam Negeri.
Jokowi berharap surat pengunduran dirinya segera dibahas karena dia ingin segera berkonsentrasi sebelum pelantikannya sebagai presiden pada Senin, 20 Oktober 2014.
"Kalau saya, makin cepat semakin bisa konsentrasi. Lebih cepat lebih baik," kata Jokowi.
Meski surat pengunduran dirinya sebagai gubernur sudah dikirim ke DPRD, Jokowi mengaku tak bisa berdiam diri di rumah. Jokowi merasa masih harus menjalankan tugasnya sebagai Gubernur DKI. "Kalau belum (dijawab DPRD), masak saya harus di rumah terus? Kamu (wartawan) nanti banyak ngomong," Jokowi berseloroh.
Sekarang Jokowi sudah enggan ditanya permasalahan yang ada di Ibu Kota. Ia mengaku sudah menyerahkan semuanya ke Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
"Sejak tanggal 20 September kemarin, saya sudah sampaikan ke Pak Ahok, saya tidak akan banyak melibatkan diri pada hal-hal strategis yang ada di Jakarta. Tanya Pak Ahok ya," kata dia di Balai Kota, Selasa (23/9/2014). Jokowi tak mau komentar soal Jakarta saat wartawan menanyakan soal rumah pemotongan hewan di DKI.
Menurut Jokowi, sudah saatnya dia tak lagi mencampuri urusan Jakarta. Namun untuk surat menyurat, ia masih menandatanganinya. "Ya mulai dong, tapi tetap tandatangan. Tapi, untuk yang strategis, itu di Pak Ahok," kata Presiden RI Terpilih ini.
Jokowi mengaku tak menitipkan apa pun ke Ahok soal Jakarta. Sebab, menurut dia, Ahok sudah paham persoalan Ibu Kota. "Sudah tahu semua. Tiap hari ketemu. Tidak ada titipan, tiap hari ketemu, sudah ngerti. Problemnya tahu, tinggal penyelesaian waktu."
Sebelumnya, Ahok berencana membuat peraturan pelarangan pemotongan hewan yang liar. Aturan tersebut dibuat karena pemotongan hewan liar berpotensi menimbulkan penyakit seperti flu burung, ebola, dan lainnya. Rencananya, aturan akan diberlakukan tahun depan.   [tempo]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar