Fahri percaya, pada saat pengambilan keputusan di sidang paripurna DPR, Demokrat akan mendukung pilkada tak langsung melalui DPRD. Meskipun saat ini partai penguasa itu menyatakan mendukung pilkada langsung.
"Kami yakin yakin Fraksi Demokrat akan dukung pilkada tidak langsung," kata Fahri di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (23/9/2014).
Fahri tidak mempersoalkan sikap Demokrat yang terkesan plin-plan dalam RUU Pilkada. Karena sikap serupa juga dicontohkan Jokowi sendiri.
"Jokowi saja bisa berubah-ubah soal kabinet ramping dan tidak bagi-bagi kekuasaan. Masa Demokrat tidak boleh berubah (dukung pilkada melalui DPRD)," ujarnya.
Fahri menjelaskan, usul pilkada tak langsung melalui DPRD datang dari pemerintah. Karenanya, ia yakin Demokrat akan mendukung usulan awal pemerintah tersebut karena sudah tanda tangani kontak sehidup semati bersama Prabowo Subianto.
"Opsi ini tentu didukung apalagi Demokrat sudah tanda tangan akta koalisi permanen," katanya.
Ya biarkan saja orang yg satu ini ngomong seenaknya sendiri , sak udele dhewe sak njeplak-njeplake jarno wae, yang penting jangan ngomong " SINTING " lagi. Orang2 seperti ini maunya memasung hak pilitik rakyat, kelihatan sangat ngebet sekali akan mengesahkan UU PILKADA tidak langsung. Sehingga nanti pemimpin daerah ( gubernur, bupati dll ) tidak lagi dipilih langsung oleh rakyat/masyarakat di daerah itu tetapi akan dipilihkan oleh DPRD yg mungkin teman2-nya Fahri. Yang saya khawatirkan bagaimana kalau UU PILPRES juga ingin dirubah oleh mereka karena Kubunya Fahri kan yang berkuasa di kabinet, jadi ini sangat mungkin sekali dirubah dengan tujuan untuk melanggengkan KEKUASAAN-NYA, ingin jagonya jadi PRESIDEN lagi. Waduh---waduh---waduh----rakyat bagaimana nasibnya ya?? Ya pokoknya jangan merubah " AL-QURAN" sajalah. Karena pernah ngomong SINTHING pada saat pembicaraan yang berkaitan dg Al-Quran.
BalasHapus