Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi) mengisyaratkan akan merekrut kepala daerah berprestasi masuk ke dalam jajaran kabinetnya.
"Ada pokoknya, pokoknya dari seluruh Indonesia ada masuk ke dalam kandidat," kata Jokowi di Balaikota, Senin (22/9/2014).
Lebih lanjut Jokowi meminta agar tidak terlalu banyak pihak yang turut
campur dalam pengambilan keputusan mengenai nama-nama dan latar belakang
calon menterinya.
"Soal nama jangan ikut ngurusi," katanya singkat.
Hingga saat ini, Jokowi masih melakukan seleksi terhadap para kepala daerah berprestasi.
"Gak hafal berapa jumlahnya, tapi yang masuk kandidatnya banyak sekali. Tapi yang kepilih belum ada," katanya.
Salah satu bahan pertimbangan Jokowi dalam melakukan seleksi menteri
dari kalangan kepala daerah adalah perhitungan kemampuannya dlam sebuah
skala prioritas apakah layak mengurusi urusan Nasional atau lebih baik
membangun daerah.
"Ya itu yang harus dikalkulasi, apakah lebih bagus untuk membangun
daerahnya atau bisa ditarik untuk kepentingan Nasional. Jadi harus ada
pertimbangan dan kalkulasi yang detail," katanya.
Selain terdiri dari para kepala daerah berprestasi, Jokowi juga
mempertimbangkan representasi perempuan dalam kabinetnya meski dirinya
berkali-kali menegaskan tak akan menggunakan prosentase keterwakilan
perempuan dan laki-laki.
Jokowi lebih melihat pada kualitas para kandidatnya.
"Ada juga, tapi tidak pake presentasi," kata dia.
Demikian juga dengan keterwakilan menteri dari kalangan militer, Jokowi mengonfirmasi adanya menteri dari kalangan militer.
Jokowi memastikan akan mengumumkan nama-nama menteri dalam kabinetnya minggu depan.
"Minggu depan saya umumkan. Saat ini masih dalam proses. Mungkin minggu
ini Tim Transisi baru serahkan nama-nama. Nama-nama kementerian mungkin
juga minggu depan," katanya.
Seperti diketahui, Jokowi-JK telah mengumumkan struktur kementeriannya yang terdiri dari 34 menteri.
Perinciannya, 18 menteri dari kalangan profesional murni dan 16 lainnya dari kalangan profesional partai. [antara]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar