Senin, 22 September 2014

Arie Sudjito Menebak Alasan Jokowi Jadikan Mega Ketum PDIP Lagi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan Megawati kembali jadi Ketum PDIP. Cukup mengejutkan memang bagi sebagian pihak, alamat tak ada regenerasi di partai banteng itu. Tapi apa yang dilakukan Jokowi dan kader PDIP lain dinilai sebagai langkah taktis.
"Itu jalan taktis saja karena PDIP belum menemukan figur yang kuat di luar trah Sukarno, PDIP juga mengalami keraguan untuk mendukung di luar Mega," terang pengamat politik UGM Arie Sudjito, Senin (22/9/2014).
Belum ada figur kuat seperti Megawati dalam 5 tahun ke depan. Anak bilogis Mega, Puan Maharani dan Prananda dinilai belum memiliki kapasitas untuk bisa memimpin. Apalagi PDIP baru saja memegang tampuk pemerintahan dengan terpilihnya Jokowi, jadi perlu ada kesolidan di partai.
"Sebenarnya PDIP punya banyak kader hebat yang Sukarnois dan sudah teruji memimpin lembaga publik, bahkan jadi kepala daerah. Karena itu idealnya ke depan PDIP harus menjadi partai modern yang mampu membangun kaderisasi dan leadership yang terbuka bukan dalam konstruksi keluarga Sukarno dalam arti biologis," jelas Arie.
"Tapi kalau menjadikan Sukarno kekuatan, maka pikiran dan ideologinya yang menjadi rujukan. Bukan karena keluarga biologis semata supaya PDIP kian besar," tutupnya. [detik]

1 komentar:

  1. Saya melihat segala yang dilakukan oleh ibu Megawati tidak mempunyai kepentingan apapun kecuali untuk menghadirkan Indonesia yang Kuat, Bedaulat , Adil dan Makmur bagi rakyat semesta.

    BalasHapus